Kanal24 – Bagi pecinta anime olahraga, terutama tema basket, tentu tidak asing dengan anime Slam Dunk Anime ini merupakan salah satu serial manga populer di Jepang yang menceritakan tentang petualan tim bola basket SMA Shohoku di daerah Shonan, Jepang. Serial manga yang berjumlah 31 volume tankobon ini dikemas pada Shueisha’s Weekly Shonen Jump mulai Oktober 1990 hingga Juni 1996.
The First Slam Dunk merupakan film animasi yang diadaptasi dari serial manga Slam Dunk karya Inoue Takehiko. Film ini Published di bioskop Indonesia mulai Rabu lalu (22/02/2023) setelah Published pada 3 Desember 2022 lalu di negeri asalnya, Jepang dan mendapatkan respons positif dari penonton.
Dilansir dari laman IMDb, film yang berdurasi 2 jam 4 menit ini berhasil mendapatkan rating 8.5/10 per 9 Februari 2023. Film yang digarap oleh Toei Animation dan DandeLion ini memiliki versi yang berbeda dengan versi animenya pada tahun 1993.
Film dalam teaser yang diunggah lewat kanal youtube CBI Pictures selaku pihak distributor film tersebut, menampilkan lima bintang utama film, yakni Sakuragi Hanamichi, Miyagi Ryota, Takenori Akagi, Kaede Rukawa, dan Hisashi Mitsui.
Tim Shohoku bersiap melawan Tim Sannoh (Dok. Toei Animation/The First Slam Dunk)
Film The First Slam Dunk mengangkat babak final dari manga saat SMA Shohoku akhirnya bertanding melawan SMA Sannoh. Berdasarkan serial anime Slam Dunk, SMA Sannoh memiliki tim basket yang sangat kuat dan telah menjadi juara bertahan turnamen interhigh selama 3 tahun.
Tanpa banyak basa basi, film ini dibuka dengan kilas balik masa lalu Ryota Miyagi, mulai dari kehidupan awalnya di Okinawa hingga akhirnya menjadi point guard dari tim basket Shohoku. Meski pertandingan disisipi dengan adegan kilas balik Miyagi, semua adegan disusun dengan rapi sehingga tidak mengganggu intensitas yang dibangun dalam film ini.
Berlanjut ke pertandingan Shohoku melawan Sannoh, kedua tim akan salip-salipan dalam mencetak skor. Di tengah keputusasaan, setiap pemain dari Shohoku, mulai dari Hanamichi Sakuragi, Takenori Akagi, Hisashi Mitsui, Kaede Rukawa, hingga Ryota Miyagi, akan bergantian memotivasi diri demi kemenangan Shohoku.
The First Slam Dunk sendiri menghadirkan banyak adegan bertempo cepat yang bikin merinding. Moment of silence di penghujung film tak pelak membuat penonton ikut menahan napas karena mendebarkan. Penonton pun akan dibuat terpukau dengan keseluruhan pertandingan.
Slam Dunk memang sangat lekat dengan citra sang karakter utama, Hanamichi Sakuragi. Dari seri hingga film-film yang telah rilis sebelumnya, perjuangan Hanamichi dan kawan-kawannya memang menjadi hal paling berkesan dalam cerita Slam Dunk. Deretan adegan kocak dan tengil ala Hanamichi pun pastinya kembali menghibur dalam film ini. Namun, siapa sangka, film The First Slam Dunk kali ini tak hanya fokus ke Hanamichi. Alur cerita dalam film ini sebagian besar disajikan melalui sudut pandang sang point guard, Ryota Miyagi.
Beberapa kilas balik ketika Miyagi masih di Okinawa juga diperlilhatkan, mulai dari masa lalu yang pahit hingga kematian kakaknya, Souta Miyagi, dan motivasinya untuk tetap bermain basket. Meskipun alur cerita fokus pada Miyagi, tetapi karakter yang dipanggil Ryo-Chan ini mampu bersinar dengan permainannya yang ciamik.
Tak seperti anime pada umumnya, pihak produksi The First Slam Dunk, yakni Toei Animation dan Dandelion Animation, menggunakan teknologi 3D CGI dalam proses pembuatan animasi.
Penggunaan animasi 3D CGI nyatanya efektif untuk menyelesaikan masalah kakunya animasi yang biasa terjadi pada anime lainnya. Belum lagi, penggunaan motion capture juga jadi pilihan tepat mengingat banyaknya adegan intens dan bertempo cepat yang harus dianimasikan. Hasilnya justru diluar dugaan dan membuat The First Slam Dunk terkesan lebih unik dari film anime lainnya.
The Birthday (Dok. twitter.com/movie_slamdunk)
Grup band aliran rock asal Jepang, The Birthday, turut berpartisipasi untuk mengisi lagu pembuka dari The First Slam Dunk. Lagu mereka yang berjudul “Love Rockets” pun terdengar catchy dan cocok dengan suasana yang dihadirkan dalam Slam Dunk.
Tidak hanya The Birthday, penulis juga sangat menyukai insert song berjudul “Dai Zero Kan” yang dibawakan oleh 10 FEET. Lagu ini menjadi pengiring yang sangat epik ketika Shohoku sedang melawan Sannoh. Suasana pertandingan pun makin panas dan menarik tatkala lagu ini diputar.
Selain itu, mangaka atau penulis Slam Dunk terjun sebagai sutradara. Sebagai mangaka, sutradara, sekaligus menggarap skenario untuk film The First Slam Dunk, Inoue memilih keluar dari zona nyaman dan berani beda. Dari segi desain animasi saja, film ini cukup kontroversial karena menghadirkan animasi 3D CGI yang bagaikan pedang bermata dua, bisa saja dibenci atau malah disukai oleh penonton. Namun, ternyata film The First Slam Dunk mendapatkan respons positif para penonton dan menjadi salah satu film pilihan untuk ditonton di bioskop Indonesia. (nid)