Kanal24, Malang – Dosen Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Akuakultur Universitas Brawijaya, Malang memberikan Penyuluhan tentang Sistem Budidaya Ikan di Lahan Sempit di Desa Turen, Kab. Malang.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat itu dilakukan untuk meningkatkan potensi budidaya ikan di daerah tersebut, yang masih belum termanfaatkan secara maksimal karena kurangnya pengetahuan masyarakat setempat tentang teknik-teknik budidaya ikan melalui sistem akuaponik yang efektif dan tepat.
Tim Pengabdian Masyarakat yang dipimpin oleh Diana Aisyah mengungkapkan bahwa potensi sumber daya alam dan manusia di wilayah Turen, Kabupaten Malang harus ditingkatkan secara optimal.
Hal ini terlihat dari adanya lahan sempit yang masih kosong dan belum dimanfaatkan dengan baik. Di samping itu, tersedia juga sumber air bersih yang memadai sebagai sarana untuk budidaya ikan.
Sasaran dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah para pembudidaya ikan yang tertarik untuk mencoba melakukan budidaya ikan dengan sistem akuaponik.
Para pembudidaya ikan yang menjadi sasaran kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bukanlah golongan pembudidaya dalam skala produksi tinggi, melainkan mereka yang melakukan budidaya ikan dalam skala rumah tangga.
Namun, mereka mengalami masalah ketika tumbuhan yang ditanam mati, sehingga berdampak pada kematian ikan yang dipelihara dan pada sistem akuaponik secara keseluruhan.
Masalah tersebut terjadi karena metode penyusunan akuaponik yang tidak tepat, seperti menyebar bibit ikan pada bak pemeliharaan dan menanam tumbuhan secara bersamaan.
Kemudian, jika tumbuhan yang ditanam mati, tumbuhan tersebut cenderung membusuk dan menyebabkan kontaminasi atau penurunan kualitas air.
Sebagai solusi untuk mengatasi masalah budidaya dengan sistem akuaponik, Tim Pengabdian kepada Masyarakat akan memberikan beberapa kegiatan, antara lain dengan memberikan pelatihan mengenai teknik budidaya ikan dengan sistem akuaponik dan manajemen kualitas air.
Selain itu, Tim Pengabdian kepada Masyarakat juga melakukan penyuluhan dan simulasi sederhana dengan teori aplikatif dalam budidaya ikan sistem akuaponik, yang diharapkan dapat membantu para pembudidaya ikan mengatasi masalah yang mereka alami saat ini.
Simulasi akan dilakukan dengan cara membuat kolam terpal bundar dan mengisi air ke dalamnya. Kemudian, akan menyesuaikan kepadatan bibit ikan lele sebanyak 500 ekor.
Untuk menyelesaikan masalah kematian pada ikan, akan dibahas secara detail melalui video edukatif yang membahas teknik-teknik budidaya ikan berdasarkan prinsip Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB).
Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menghubungkan teori atau wawasan pengetahuan yang diberikan dalam penyuluhan dengan praktik di lapangan.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat yang terdiri dari Renanda Baghaz DSP dan Ayu Winna Ramadhani berharap bahwa melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan, masyarakat dapat mengatasi masalah kematian massal ikan dan tumbuhan yang ditanam dalam budidaya ikan dengan sistem akuaponik.
Tujuannya adalah untuk mendorong pengembangan budidaya ikan melalui sistem akuaponik yang berkelanjutan dengan meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam melakukan budidaya ikan dengan sistem akuaponik yang baik dan benar. (sat)