Kanal24, Malang – Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) Malang pada tanggal 10 hingga 12 Maret 2023, menggelar acara Final Meeting Advanced Training of Trainers in the Application of the Socio Legal Approach (ATTRACT).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para dosen dan pimpinan FH dari lima kampus yang telah mengikuti pelatihan tingkat lanjut studi Sosio-legal, yaitu Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Universitas Malikussaleh Aceh, dan Universitas Hasanuddin Makassar.
Selain itu, Atase Pendidikan Kedutaan Belanda Yvonne Klerks, Dekan FH UB Dr. Aan Eko Widiarto, Dekan FH UNIMAL Aceh Prof Dr Jamaluddin, Dekan FH UNPAD Bandung Dr. Idris, Wakil Dekan 1 FH ULM Banjarmasin Dr Saprudin dan Wakil Dekan 3 FH UNHAS Makassar Dr. Ratnawati juga turut hadir dalam acara Final Meeting ini.
Sebagai pencetus program, FH UB telah lama berkomitmen untuk memperkuat kajian Sosio-legal dalam kurikulum dan rencana riset dosen-dosennya. Melalui program ATTRACT, FH UB memperkuat kerjasama dengan beberapa Fakultas Hukum di Indonesia.
Hal ini ditegaskan oleh Dekan FH UB, Dr. Aan Eko Widiarto SH., MHum. Dengan rekam jejak yang dimilikinya, ia berharap FH UB dapat menjadi pusat pengembangan sosio-legal yang terkemuka di tingkat nasional dan internasional.
Program ATTRACT adalah hasil kerjasama antara FH UB dan The Van Vollenhoven Institute Fakultas Hukum Universitas Leiden, yang didanai oleh Orange Knowledge Program (OKP) Kementerian Luar Negeri Belanda yang dikelola oleh NUFFIC, seperti yang dijelaskan oleh Koordinator ATTRACT, Dr. Fachrizal Afandi.
Final Meeting adalah tahap ketiga dari kegiatan pelatihan yang diadakan pada bulan Agustus 2022, yang meliputi serangkaian coaching clinic bagi peserta oleh para fasilitator, antara lain Prof. Adriaan Bedner (VVI, Universitas Leiden), Dr. Jacqueline Vel (VVI, Universitas Leiden), Dr. Laurens van Veldhuizen (VVI, Universitas Leiden), Dr. Fachrizal Afandi (Universitas Brawijaya), Theresia Dyah Wirastri, Ph.D. (Universitas Indonesia), Rival Gulam Ahmad (STHI Jentera), dan Dr. Dian Rositawati (STHI Jentera).
Yvonne Klerks, yang mewakili Duta Besar Belanda untuk Indonesia, menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh FH UB, VVI FH Leiden, dan ASSLESI melalui program ATTRACT.
Menurutnya, program ini berhasil meningkatkan dan menginovasi pendidikan tinggi hukum melalui kerjasama antara Indonesia dan Belanda.
Ia berharap program ini dapat dilanjutkan, dikembangkan, dan terus mendapatkan dukungan dari kedua negara karena manfaat dan dampak positif yang dirasakan oleh para peserta dari lima Fakultas Hukum yang tersebar dari ujung barat hingga timur Indonesia.
Pada kesempatan selanjutnya, para peserta dari masing-masing kampus diminta untuk merefleksikan pengalaman mereka dalam praktik melakukan pendidikan dan penelitian di kampus masing-masing.
Selain mempresentasikan poster hasil proyek penelitian individu mereka, para peserta juga diminta untuk menceritakan pengalaman mereka menjadi pelatih sosio-legal untuk para sejawat mereka di kampus masing-masing.
Tantangan dalam memberikan pemahaman sosio-legal kepada para sejawat yang lebih senior di kampus dan pengembangan riset sosio-legal kolaboratif di masa depan menjadi bahasan dalam sesi ini.
Para peserta berharap program ATTRACT dapat terus berlanjut dengan jangkauan yang lebih luas daripada sebelumnya.
Terlihat bahwa para pimpinan dan perwakilan FH yang hadir memiliki kesamaan pandangan dalam mengembangkan kajian sosio-legal di kampus mereka.
Komitmen-komitmen yang diambil menunjukkan bahwa mereka berusaha untuk menyelenggarakan pelatihan berkelanjutan, mengembangkan publikasi, membangun pusat pengembangan kajian sosio-legal, mengintegrasikan kajian sosio-legal di RPS dan RIP Fakultas, membuat joint publication penelitian sosio-legal, melakukan pertukaran dosen, dan mengembangkan pedoman penulisan tugas akhir dengan perspektif sosio-legal.
Semua komitmen ini merupakan tindakan nyata yang diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan kajian sosio-legal di Indonesia.
Penandatanganan Memory of Agreement antara Universitas Leiden dan para pimpinan FH yang hadir pada kegiatan tersebut menunjukkan komitmen untuk memperkuat kerjasama di bidang inovasi pendidikan dan penelitian hukum, terutama pengembangan kajian sosio-legal.
Diharapkan dengan adanya MoA ini, kerjasama antara universitas dan para pimpinan FH dapat terus berkembang dan memberikan dampak yang positif dalam pengembangan keilmuan dosen serta peningkatan kinerja utama perguruan tinggi di masing-masing kampus.
Selain itu, hal ini juga akan berdampak positif pada pengembangan pembelajaran berbasis Socio Legal Approach di Indonesia.