Kanal24, Malang – Setiap umat beragama perlu membangun integritas diri sebagai bentuk konsistensi terhadap nilai-nilai yang dianut. Integritas adalah buah iman yang sebenarnya sudah diajarkan dan menjadi tuntutan dalam berperilaku di dalam semua ajaran agama. Bagi umat Islam, bulan Ramadhan 1444 H menjadi momentum untuk dapat membangun integritas diri.
Dalam Kultum Dhuhur Suar Ramadhan pada Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya, Dekan Fakultas Teknik UB Prof Ir. Hadi Suyono, MT., Ph.D., terdapat empat poin yang harus dilakukan dan dimiliki oleh umat islam dalam pembentukan pribadi berintegritas.
Karena pentingnya integritas diri, hal pertama yang harus disiapkan adalah menjaga diri dari lingkungan. Dalam hadis disebutkan, setiap anak lahir diatas fitrah Islam. Hanya lingkungan yang bisa membuat seseorang berubah dari akadnya. Oleh sebab itu, penting menjaga diri dari lingkungan, mencari lingkungan yang baik.
“Sebagai pengingat kehidupan, penting mengikuti kajian dan pendidikan yang mengarah pembentukan pribadi berintegritas.” kata Prof. Hadi.
Sementara hal kedua yang bisa dilakukan seseorang untuk mempunyai integritas tinggi adalah Mujahadah. Mujahadah artinya berjuang dengan sungguh-sungguh. Perjuangan yang dimaksud dalam mujahadah adalah upaya atau usaha yang maksimal untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jadi, segala hal harus dilakukan secara mujahadah.
“Jikalau kita bersungguh-sungguh, Allah akan menunjukkan jalan keluarnya. Makanya semuanya perlu sungguh-sungguh, tiada kesuksesan tanpa sungguh-sungguh. Baik kesuksesan dunia maupun kesuksesan akhirat semuanya dilakukan dengan Mujahadah.” tuturnya.
Kemudian hal ketiga untuk mengarah kepada pembentukan pribadi berintegritas adalah Muraqabah. Maksud dari muraqabah disini yaitu kita perlu untuk selalu diawasi oleh Allah SWT. Sehingga punya kesadaran untuk selalu mendekati kepada-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
“Jika kita jalan kepada Allah, maka Allah akan datang kepada kita dengan berlari. Jika kita datang dengan sejengkal, Allah datang dengan sehasta. Maka kasih sayang Allah jauh dari apa yang dibayangkan. Yang jadi penolong kita hanyalah mendekatkan diri kepada Allah, karena Allah akan membantu kita.” jelas Prof. Hadi
Yang keempat, dalam mengarah pembentukan pribadi berintegritas adalah Muhasabah. Muhasabah yaitu perlunya introspeksi diri masing-masing terhadap segala kesalahan yang dilakukan.
“Setiap manusia tidak selalu benar dan dalam koridor ke perfect-an. Karena dengan sifat kemanusiaan, tidak akan luput dari kesalahan. Pasti ada waktunya dimana kita tergelincir dari jalan Allah. Maka dari itulah pentingnya beristighfar dan berintrospeksi diri.” ujarnya.
Di akhir kultumnya, Prof. Hadi mengingatkan kepada seluruh mahasiswa, bahwa perjalanan mahasiswa masih jauh tetapi sebenarnya tidak jauh. Jauh dalam hitungan dunia, tetapi dekat dalam hitungan akhirat. Jadi, memanfaatkan semua waktu yang sudah diberikan dengan kebaikan-kebaikan. (rbs)