Kanal24, Malang – Sebagai upaya untuk membangkitkan jiwa kritis pada mahasiswa, Yayasan Aldera bekerjasama dengan berbagai kampus di Indonesia, termasuk Universitas Brawijaya (UB) menggelar Kuliah Umum dan Bedah Buku Aldera : Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 oleh anggota enam Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Kegiatan ini digelar di Auditorium Algoritma Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (10/04/2023)
Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si.,M.Si.,pH.D.Med.Sc menyambut baik acara tersebut. Acara tersebut mengingatkan dirinya saat masih menjadi mahasiswa dan dikenal sebagai mahasiswa aktivis pers mahasiswa yang pada saat itu sedang bersemangat dalam menyuarakan demokrasi dan kerakyatan.
Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc saat memberikan sambutan (Sukana/Kanal24)
“Pada saat itu, istilah demokrasi dan kerakyatan itu agak tabu karena kalau kita tahu banyak ngomong demokrasi dan kerakyatan dianggap against terhadap pemerintah saat itu,” kata Prof. Widodo.
Sehingga, pergerakan mahasiswa pada zaman itu menjadi pergerakan yang luar biasa yang memunculkan beberapa asosiasi yang membuat kaum muda dan mahasiswa menjadi pelopor pembaharu bangsa Indonesia.
Selain sambutan dari Rektor UB, acara yang digelar secara hybrid ini menghadirkan pembicara utama dari anggota VI BPK RI, Dr. Pius Lustrialanang S.IP., M.Si., CSFA., CFrA. yang juga merupakan alumni UB.
Dr. Pius menyampaikan bahwa buku tersebut diharapkan dapat memantik jiwa kritis dan semangat para mahasiswa untuk menegakkan keadilan di negeri tercinta. Selain itu, buku tersebut juga dimaksudkan untuk mengingatkan para pemuda tentang sejarah dan perjuangan kaum muda waktu itu dalam memperjuangkan reformasi.
“Jika cerita ini kalian baca mungkin nanti seperti cerita fiksi. Kalau Rektor, tahulah beliau mengalami masuk 92 pernah ikut demo, tadi ceritanya beliau dari kelompok pers mahasiswa. Jadi, ada tiga trisula gerakan, pertama kelompok diskusi, kelompok pers, dan ketiga kelompok aksi. Dan yang paling aman kalau mau diskusi, tapi ya nggak aman juga,” terang Dr. Pius.
Menurut Dr. Pius ada tiga trisula gerakan mahasiswa atau kaum muda, yakni kelompok diskusi, pers, dan aksi. Kelompok paling aman namun tidak selalu aman adalah kelompok diskusi. Ia berharap mahasiswa sekarang terpantik untuk jiwa kritis dan semangatnya. (nid)