Kanal24, Malang – Dengan diadakannya program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya dengan menargetkan 1000 desa yang tersebar di Jawa Timur, UB bekerjasama dengan PT Borsya Digital Smartindo (BDS) dalam bentuk pembuatan program Satu Desa Satu TV. BDS merupakan sebuah perusahaan swasta di bidang Information, Communication, and Telecommunication (ICT). Perusahaan ini mengusung konsep bisnis Digital Ecosystem Community di Indonesia. Dalam pertemuan pada Senin (17/4/2023) telah dilakukan penandatanganan MOU untuk kerjasama lebih lanjut.
Khairullah selaku founder dan CEO PT. BDS menjelaskan mengenai ekosistem digital yang perusahaannya miliki. “Produk yang dihasilkan dari konsep digital ecosystem ini ada tiga, yang pertama adalah kami mendukung dan mensupport setiap komunitas yang ada di Indonesia dalam bentuk pembangunan platform setara ekosistem komintasnya, yang kedua pembangunan broadcast center dan mini broadcast center di ekosistem komunitas, dan yang terakhir adalah membangun dan mengembangkan start up dan komuntas dalam bentuk literasi digital, termasuk jurnalisme dan broadcast management,” ucap Khairullah.
Khairullah, CEO PT. BDS (Sukana/Kanal24)
Dari dasar tersebut Universitas Brawijaya bersama BSD membangun kerjasama jangka panjang dan jangka pendek. Terdapat empat produk utama dalam kerjasama ini yang pertama adalah pembuatan platform super ekosistem MMD UB yang bernama Satu Desa Satu TV, yang kedua adalah Broadcast Center dan mini broadcast center di desa, dan UB dapat menjadi headquarter dari Broadcast Center ini, Yang ketiga adalah mengembangkan startup ekosistem MMD Satu Desa Satu TV, dan yang terakhir adalah penguatan yang berbentuk program enterpreneur atau kegiatan usaha.
“Keempat produk tersebut akan saling sinergi dan sinkronisasi terhadap kebutuhan dari visi dan misi program MMD di awal,” terang Khairulla. Ia juga menjelaskan bahwa di sisi lain program ini juga bisa menjadi wadah dukungan visi dan misi Universitas Brawijaya dalam konteks program dan produk yang bersifat lebih global.
Khairullah berharap dalam sesi penandatanganan MOU ini akan ada proses tahapan lebih lanjut dalam pembuatan roadmap bisnis 5 tahun kedepan, pembuatan bisnis plan, dan pembuatan cashflow yang lebih jelas agar produk yang dihasilkan dari program ini akan sustain untuk kedepannya. Selain itu Ia berharap agar program ini menjadi prototype, role model awal bagi universitas lain.
Selain itu desa yang menjadi lokasi diadakannya MMD juga akan mendapat keuntungan berupa terbangunnya kualitas sumber daya alam, sumber daya manusia, dan harapannya akan terbangun ekonomi kreatif dari munculnya kemampuan SDM dan SDA tadi di desa.
Titik besar dari diadakannya kerjasama ini adalah dibuatnya broadcast center dan mini broadcast center desa.
“Pada akhirnya kami akan memiliki satu kampus yang akan menjadi headquarter broadcast center tersebut. Seluruh konten yang dihasilkan di desa baik audio, video, narasi, dan teks akan dipusatkan pada headquarter broadcast induk. Dan UB menjadi salah satu yang kami pilih menjadi leading di broadcast center kelak,” ucap Khairullah.
Prof. Luchman Hakim selaku ketua lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM) berpendapat bahwa sampai saat ini MMD mempunyai progresi yang sangat bagus, banyak mahasiswa sudah mulai mendaftarkan dirinya dan dosen pula sudah diberikan instruksi tentang hak dan kewajiban serta tatalaksana. Panitia pusat MMD sudah melakukan survei ke kabupaten-kabupaten, beberapa perizinanjuga sudah mendapat titik terang.
Prof Luchman Hakim direktur LPPM
“Saya pikir consern dari MMD adalah membangun desa. Tentunya ada banyak potensi di desa yang kita bisa angkat dan di era digitalisasi ini juga desa mempunyai sumber daya manusia yang bagus dan mereka bisa diorganise untuk dapat mempromosikan desanya,” terang Prof. Luchman.
Prof Luchman menambahkan, dengan adanya program 1 desa 1 TV yang tergabung dalam kerjasama antara UB dan BDS diharap dapat menjadi ruang yang bagus untuk mempromosikan dan mengoptimalkan sumber daya desa dan semoga dengan program ini bisa menjadi erdaya lebih maju dan bermartabat. (fan)