Kanal24, Malang – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) telah memilih Universitas Brawijaya (UB) sebagai salah satu perguruan tinggi yang akan berpartisipasi dalam program Patent Examiners Go to Campus.
Program ini adalah salah satu program unggulan DJKI untuk tahun 2023 dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah permohonan paten di dalam negeri.
Untuk mempersiapkan keikutsertaan UB dalam program Patent Examiners Go to Campus, Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis (DI2B) UB mengadakan rapat persiapan secara online dengan DJKI pada Senin (17/04/2023).
Selama rapat tersebut, Koordinator Pemeriksaan dari DJKI, Rani Nuradi S.Si, menyatakan bahwa saat ini proteksi paten yang diajukan oleh perguruan tinggi masih belum cukup kuat karena penyusunan spesifikasi paten yang kurang memadai.
” Kurang baik diartikan bahwa lingkup klaim paten yang diajukan masih sempit, masih skala laboratorium. Artinya banyak kasus tersebut diimplementasikan ke dalam industri dan nilai klaim tersebut sudah tidak berlaku. Maka dari itu kegiatan Patent Examiners Go to Campus ini dilakukan untuk pendampingan teknis potensi komersialisasi paten perguruan tinggi,” papar Rani.
Tim Pemeriksa Paten akan datang ke UB pada tanggal 12-27 Juni 2023 untuk melakukan kunjungan fisik selama 16 hari, dan akan dilanjutkan dengan sesi daring.
Tim tersebut akan memberikan pendampingan intensif kepada para penemu dalam merumuskan klaim yang memiliki nilai proteksi yang kuat.
Program ini menargetkan koreksi dan pendampingan langsung terhadap sekitar 60 dokumen paten oleh dua orang Tim Pemeriksa Paten, yaitu Drs. Ahmad Muniri dan Ir. Aribudhi Nugroho Suyono, M.IPL.
Setiap penemu akan diberikan kesempatan untuk didampingi oleh seorang pemeriksa paten.
Ketua Pusat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) UB, Dr. Dian Eka Ratnawati, S.Si., M.Kom, menyatakan harapannya bahwa program ini akan memungkinkan pengajuan paten untuk diperiksa oleh pemeriksa sesuai dengan bidangnya, memberikan konsultasi teknis tentang sistem paten kepada pemangku kepentingan, dan memberikan konsultasi teknis tentang potensi komersialisasi paten.
”Kesempatan ini sangat luar biasa dan tentunya akan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh UB,” kata Dian.
Selain Koordinator Pemeriksaan DJKI Ir. Rani Nuradi, turut hadir dalam rapat ini Pemeriksa Paten Utama DJKI, Drs. Ahmad Muniri, dan beberapa anggota tim bidang Kerjasama dan Pemberdayaan Kekayaan Intelektual, serta Ketua Pusat Inkubasi Bisnis DI2B UB, Inggang Perwangsa Nuralam, S.E., MBA., Ph.D, beserta tim Pusat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) UB.
Kegiatan Patent Examiners Go to Campus akan mencakup paparan dan diskusi tentang kekayaan intelektual secara umum, pendampingan dalam penyusunan spesifikasi paten atau drafting paten, serta pelayanan dari Tim Pemeriksa Paten kepada para penemu yang telah mengirimkan draf patennya.
Selain itu, Tim Pemeriksa Paten akan membantu menyelesaikan permohonan paten dan memberikan Training of Trainer kepada para penemu.
Selain UB, DJKI juga telah menunjuk sembilan perguruan tinggi negeri lainnya untuk mengadakan program serupa, yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung (LPIK-ITB), Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Sumatera Utara, Universitas Hasanuddin, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas Sam Ratulangi.
Dian berharap kegiatan ini dapat diikuti oleh seluruh calon penemu dan Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BPPM) UB.