Kanal24 – Beberapa hari terakhir Indonesia dilanda cuaca yang cukup terik. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Instagramnya mengabarkan setidaknya terdapat lima hal yang menjadi penyebab cuaca panas di Indonesia.
1. Dinamika atmosfer yang tidak biasa merupakan salah satu penyebab utama terjadinya cuaca panas di Indonesia.
2. Terjadinya gelombang panas di wilayah Asia.
3. Terjadi tren pemanasan global dan perubahan iklim, gelombang panas atau yang biasa disebut dengan heatwave berpotensi lebih sering terjadi sebanyak 30 kali.
4. Dominasi angin monsun Australia. Angin monsun timur yang datang dari arah timur hingga tenggara menyebabkan keringnya massa udara di wilayah Indonesia.
5. Dan yang terakhir adalah intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurang tertutup awan.
Dengan adanya fenomena cuaca ekstrim yang terjadi di Indonesia kita perlu untuk menjaga kesehatan kulit. Dilansir dari Antara, dr Arini Widodo, SpKK menjelaskan bahwa paparan UVA dan UVB yang tidak terlindungi dapat merusak DNA dalam sel kulit yang dapat menyebabkan cacat genetik, dan berpotensi terjadinya kanker kulit dan penuaan dini.
Energi UV yang berada di antara panjang gelombang cahaya dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan sifat fisik elektro yaitu UVA, UVB, dan UVC. Arini mengatakan bahwa setiap jenis UV dapat menimbulkan berbagai efek pada sel, jaringan, dan molekul.
“Sinar UVA menjadi penyebab utama penuaan kulit, kerusakan DNA, dan pigmentasi kulit. Sedangkan UVB menjadi penyebab kanker kulit, kulit terbakar (sunburn), dan kemerahan kulit,” ujar Arini.
Kementerian kesehatan RI memberikan beberapa tips agar tetap fit di cuaca panas ini. Mohammad Syahril, Juru Bicara Kemenkes berpendapat bahwa masyarakat dapat mengatasi dehidrasi akibat cuaca panas dapat dicegah dengan meminum banyak air putih serta tidak menunggu haus. Masyarakat juga diimbau menghindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman yang berperisa manis yang dapat memicu stamina berlebih.
“Gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah, sediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan,” ujar Syahril.
Penggunaan tabir surya dengan sun protection factor (SPF) 30 atau lebih tinggi, tahan air, dan memberikan perlindungan dari UVA dan UVB. Selain itu gunakan baju yang berwarna terang agar tidak mudah menyerap panas, dan sebisa mungkin tidak melakukan aktivitas di luar ruangan di antara jam 11.00 hingga 15.00 tambahnya.
Penggunaan tabir surya sebagai cara pencegahan penyakit kulit bisa dibilang cukup mudah, tabir surya hanya dioleskan ke seluruh area kulit yang berpotensi terpapar sinar matahari dan dioleskan ulang setiap dua jam sekali atau secepatnya setelah berkegiatan berat dan berenang. (fan)