Kanal24 – Setiap tahunnya, pada tanggal 2 Mei diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional di Indonesia. Tanggal tersebut ditetapkan oleh pemerintah untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara yang berperan penting dalam memajukan pendidikan Indonesia.
Beliau memiliki keberanian untuk mengkritik pemerintah Hindia-Belanda yang hanya memberikan kesempatan pendidikan kepada keturunan Belanda dan kaum priyayi. Lantas, bagaimana kondisi pendidikan Indonesia dari zaman Belanda hingga sekarang? Simak disini, yuk.
Situasi pendidikan pada zaman Belanda
Masyarakat Indonesia mulai memperoleh pendidikan pada saat Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) berkuasa pada abad ke-17. Dimulai dari pendidikan berbasis agama yang hanya ditujukan bagi pengajar atau tokoh agama dan dilakukan di daerah dengan politik yang kurang stabil.
Kemudian, beralih pada didirikannya Sekolah Rakyat (Volkschool) pada abad ke-19 oleh pemerintah Hindia-Belanda. Meskipun sudah dibuat undang-undang yang menyatakan bahwa sekolah tersebut diberlakukan bagi orang Eropa maupun Indonesia, nyatanya hanya sebagian kecil pribumi yang bersekolah dan lebih banyak golongan bangsawan. Sehingga, disini tampak bahwa pemerintah Hindia-Belanda tidak serius dan hanya mementingkan kepentingan sendiri.
Tak sampai disitu perjalanan pendidikan masyarakat Indonesia di masa Belanda. Pada awal abad ke-20, mulai didirikan sekolah guru untuk menjadi pegawai negeri di beberapa daerah seperti Tondano, Bandung, Magelang, hingga Probolinggo.
Situasi pendidikan pada zaman Jepang
Banyak perubahan terjadi pada sistem pendidikan dari peralihan zaman Belanda ke zaman Jepang. Transformasi pendidikan yang terjadi di zaman Jepang di antaranya adalah mengganti nama sekolah berbahasa Belanda menjadi berbahasa Indonesia dan Jepang, menetapkan bahasa Indonesia menjadi materi wajib di sekolah, mengganti kepala sekolah dengan guru pribumi yang dianggap senior, dan mengadakan pelatihan baris berbaris ala Jepang karena suasana saat itu masih perang melawan Sekutu.
Situasi pendidikan pada zaman kemerdekaan
Pada zaman ini sekitar tahun 1950-an, pendidikan Indonesia mulai berbenah namun terkesan lambat karena keterbatasan sumber daya. Oleh karena kemampuan dari pemerintah Indonesia yang kurang mumpuni namun besarnya keinginan masyarakat menjadikan hal tersebut tidak seimbang, sehingga pendidikan yang berjalan saat itu kurang mengandalkan kualitas dan mutu.
Situasi pendidikan pada zaman Orde Lama
Pendidikan Indonesia di zaman ini berada pada situasi yang mulai terpengaruh oleh konflik berbagai ideologi, sehingga sekolah menjadi lahan berpolitik dan internalisasi pihak tertentu. Selanjutnya, akibat dari ketegangan yang timbul akibat Perang Dingin antara Barat dan Timur, mempengaruhi pengajaran tentang nilai-nilai moral dan agama di Indonesia.
Sistem pendidikan pada zaman Orde Baru
Pada zaman Orde Baru, kondisi pendidikan di Indonesia yang semula diurus oleh pemerintah pusat beralih dipegang oleh pemerintahan daerah seperti kabupaten/kota. Tak hanya itu, didirikan ribuan gedung sekolah dan Universitas Terbuka karena perolehan biaya yang tidak sedikit.
Apabila kita melihat situasi pendidikan di Indonesia, kita dapat menyadari bahwa sistem pendidikan telah mengalami perubahan dari masa ke masa. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak melewatkan kesempatan untuk mengakses pendidikan saat ini karena begitu banyak perjuangan yang telah dilakukan di masa lalu. (nth)