Kanal24 – Pernahkah anda tetap merasa lelah walaupun sudah beristirahat? Lelah merupakan hal yang menusiawi dan untuk menghilangkan rasa lelah, kita membutuhkan istirahat. Saat kita merasa kelelahan seringkali kita beristirahat dengan cara tidur untuk menghilangkan rasa lelah tersebut. Akan tetapi terkadang rasa lelah tersebut tak kunjung hilang dan terus menetap pada diri kita, tak peduli berapa lama kita tidur. Hal tersebut menunjukkan bahwa anda membutuhkan jenis istirahat yang berbeda untuk mengatasi rasa lelah tersebut.
Menurut Saundra Dalton-Smith dalam bukunya yang berjudul ‘Sacred Rest’, ia menjelaskan bahwa kelelahan memiliki 7 jenis yang juga memiliki cara yang berbeda dalam mengatasinya. Berikut adalah 7 jenis kelelahan dan jenis istirahat untuk mengatasinya.
1. Mental Rest atau Istirahat Mental
Orang yang kelelahan secara mental memiliki gejala gejala seperti sering overthinking, pikiran kacau, susah berkonsentrasi, susah tidur dan turunnya daya ingat. Kelelahan mental dapat disebabkan karena banyak pikirna di dalam otak dan juga banyak hal yang harus diingat.
Untuk mengatasi kelelahan mental ini dapat dilakukan mental rest atau istirahat mental dengan cara
- Membuat to do list atau daftar kegiatan dan check list untuk kegiatan yang telah selesai dilakukan. Hal ini dapat membantu pikiran yang kacau menjadi lebih tenang
- Mencatat informasi penting pada buku maupun ponsel agar informasi yang tersimpan dalam otak tidak terlalu menumpuk.
- Lakukan pemisahan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi
- Istirahat dari problem solving (decision fatigue)
2. Physical Rest atau istirahat fisik
Kelelahan secara fisik adalah jenis kelelahan yang banyak diketahui masyarakat. Tanda bahwa seseorang mengalami kelelahan secara fisik adalah badan yang terasa pegal atau nyeri otot, lesu dan juga mengantuk. Untuk mengatasi kelelahan secara fisik ini perlu dilakukan Istirahat fisik atau Physical Rest. Yang mana jenis istirahat ini terbagi menjadi dua macam yaitu istirahat aktif dan istirahat pasif.
Istirahat aktif adalah istirahat yang berupa pijat, peregangan, yoga ataupun dapat dengan berolahraga. Sedangkan istirahat pasif adalah istirahat yang umum diketahui banyak orang yaitu dengan tidur. Istirahat fisik penting untuk dilakukan karena untuk menjaga tubuh tetap fit, sehat dan lebih berenergi.
3. Istirahat Emosional atau Emotional rest
Hal yang dapat menjadi sinyal bahwa seseorang sedang mengalami kelelahan secara emosional adalah depresi dan kecemasan, merasa tidak dihargai dan juga perasaan yang selalu ingin marah. Kelelahan secara emosional ini dapat terjadi apabila anda telalu banyak membantu orang lain namun lupa untuk peduli dan terhubung dengan diri anda sendiri. Hal lain yang dapat menjadi penyebab kelelahan secara emosional ini adalah penggunaan emosi yang kuat dan berlebihan seperti saat sedang bertengkar secara intens dan adanya tekanan emosional. Istirahat Emosional atau Emotional rest merupakan salah satu jenis istirahat yang sangat diperlukan oleh manusia, karena dampak yang ditimbulkan dari kelelahan emosional yang dapat menggangu produktivitas pekerjaan.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelelahan secara emosional adalah dengan Istirahat Emosional atau Emotional rest yaitu dengan cara
- Meluangkan waktu bersama orang terdekat yang dapat membuat anda menjadi diri anda sendiri
- Lebih memerhatikan perasaan anda
- Mencari safe space
- Merefleksikan apa penyebab stress
- Menerima kelebihan dan kekurangan serta tidak menghakimi kekurangan dan kegagalan
4. Istirahat sosial atau Social rest
Setiap hubungan antar manusia atau kegiatan bersosial terdapat pertukaran energi dan perhatian. Ada kalanya kita menerima energi dan perhatian tersebut dari orang lain dan ada kalanya pula kita memberi energi dan perhatian kita kepada orang lain. Pertukaran tersebut terjadi secara terus menerus dalam kegiatan bersosial. Hal ini dapat membuat anda menjadi kewalahan sehingga merasa kelelahan secara sosial. Anda akan merasa bahwa baterai sosial yang anda miliki terkuras habis.
Untuk mengatasi kelelahan sosial ini dapat dilakukan Istirahat sosial atau Social rest dengan cara
- Meluangkan waktu bersama dengan orang yang memberi energi positif
- Kurangi waktu bersama dengan orang yang cenderung dapat menguras energi kita
- Apabila anda seorang dengan kepribadian introvert maka jadwalkan hari dimana anda dapat mengisi ulang energi anda dengan menghabiskan waktu sendiran
5. Istirahat Spiritual atau Spiritual rest
Tidak merasakan kedamaian dalam diri, merasa kosong dan seperti tidak memiliki harapan merupakan tanda bahwa anda sedang mengalami kelelahan spiritual. Kelelahan ini dapat diatasi dengan melakukan istirahat spiritual atau spiritual rest. Istirahat ini menjadi sangat penting karena dapat membantu anda untuk dapat merasakan kembali tujuan hidup dan mendapatkan rasa memiliki (belonging).
Istirahat Spiritual atau Spiritual rest dapat dilakukan dengan cara-cara berikut
- Mengikuti kajian dan kegiatan ibadah
- Meditasi, Journaling, berdoa dan membantu orang lain
- Kembali mempelajari dunia secara spiritual
Perlu diingat bahwasannya cara-cara tersebut dapat dilakukan tergantung dengan kebutuhan spiritual anda.
6. Creative rest
Tuntutan pekerjaan yang membuat anda harus selalu berfikir kreatif untuk menciptakan sebuah ide dan inovasi secara terus menerus akan membuat anda menjadi Creative Block. Hal tersebut membuat otak anda terasa buntu dan tumpul untuk menemukan ide baru, serta kesulitan untuk berfikir kreatif.
Maka dari itu, untuk menatasi Creative Block atau otak buntu ini perlu dilakukan Creative rest yang dapat dilakukan dengan cara
- Memperhatikan sunrise dan sunset
- Jalan-jalan dengan tema alam dan melihat pemandangan
- Menikmati seni dengan pergi ke museum
- Berkebun, melukis ataupun membuat seni yang anda suka
- Pergi ke festival musik yang anda suka
7. Istirahat sensorik atau Sensory rest
Apabila anda merasa hiperstimulasi dengan hal-hal yang ada disekitar anda dan merasa cemas karena menerima masukan sensorik secara terus menerus, hal tersebut adalah sinyal bahwa anda sedang mengalami kelelahan sensorik. Hal yang paling berpengaruh dalam membuat anda merasa kelelahan sensorik adalah perangkat digital. Namun, faktor input sensorik lain seperti kebisingan, lampu yang terang, dan bahkan lalu lintas juga dapat memengaruhi kelelahan sesnsorik.
Untuk mengatasi kelelahan sensorik, anda dapat melakukan istirahat sensorik atau Sensory rest dengan cara
- Berhenti menggunakan media sosial dan pperangkat elektronik untuk sementara waktu
- Mematikan sistem notifikasi pada gadget
- Fokus pada hal yang sedang dilakukan pada saat itu. (rra)