Kanal24, Malang – Habib Husein Bin Ja’far Al Hadar, S.Fil.I., M.Ag menyampaikan pesan penting kepada para mahasiswa Universitas Brawijaya yang akan melaksanakan program Mahasiswa Membangun Desa (MMD). Ia menekankan bahwa mahasiswa bukan sekadar menjadi “Menara Gading”, yang hanya terfokus pada kehidupan kampus dan aktivitas akademik semata. Lebih dari itu, mahasiswa juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
“Kita ingin MMD menjadi suatu momentum bagi mahasiswa untuk menumbuhkan sensitivitas mereka di tengah masyarakat . Problem generasi cerdik cendekia saat ini mereka cenderung menjadi Menara Gading yang tidak memiliki kontribusi sosial dan cultural, yang hanya mengisi jurnal dan kampus dan tdk memiliki manfaat signifikan bagi masyarakat luas,”katanya. ungkap Habib Husein dalam ceramahnya yang berjudul “Motivasi Mahasiswa untuk Membangun dan Membangkitkan Empati Generasi Muda untuk Pembangunan Umat di Desa”.
Habib Husein menyampaikan ceramah di hadapan 2000 mahasiswa yang menghadiri kegiatan Doa Bersama sebagai rangkaian persiapan menjelang pelaksanaan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 1000 Desa di Lapangan Rektorat UB pada Sabtu (10/6/2023).
Habib Husein menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini tidak sekadar menjadi formalitas, tetapi memiliki substansi yang penting bagi mahasiswa. Ia berpendapat bahwa mahasiswa tidak hanya harus berkontribusi dalam pembangunan desa, tetapi juga harus mengambil nilai-nilai kearifan lokal dan kultural yang ada di pedesaan.
“Tujuannya adalah menyatukan apa yang didapatkan di bangku kuliah dengan apa yang didapatkan di realitas sehingga keilmuannya juga semakin mapan dan utuh. Dan kita harapkan juga nanti ilmu itu bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk kemanfaatan di masyarakat,”tegasnya
Selaras dengan pandangan Habib Husein, Ketua Program MMD 1000 Desa, Dr. Sujarwo, S.P., M.P, juga menyampaikan pendapat serupa. Menurutnya, MMD merupakan sarana bagi mahasiswa untuk berbaur dengan masyarakat dan belajar dari kearifan lokal yang ada.
“Kita membroadcast yang baik dari desa sehingga bisa membangun Indonesia mulai desa menuju 2045 Indonesia emas. Nilai baik kita kuatkan ada yang kurang kita tambahi dengan pemikiran kritis yang membangun dari mahasiswa bersama dosennya,” ujar Dr. Sujarwo.
Mahasiswa UB peserta program MMD mengikuti kegiatan Doa Bersama (Sukana/Kanal24)
Dalam pelaksanaan MMD, terdapat sekitar 13.600 mahasiswa yang terlibat, didampingi oleh 500 dosen pendamping lapangan dan 160 dosen tematik untuk memberikan pembekalan dan penguatan program-program yang disusun oleh mahasiswa, dosen, dan masyarakat secara bersama-sama.
Dengan adanya kegiatan MMD, diharapkan mahasiswa dapat mengaktualisasikan diri sebagai agen perubahan yang berkontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat, tidak hanya berada dalam lingkungan akademik semata. Semangat ini sejalan dengan tujuan utama MMD, yaitu menciptakan generasi muda yang empati dan peduli terhadap pembangunan umat di desa. (din)