KANAL24, Malang – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dengan Rekrot UB Prof Widodo beserta jajaran pada hari Senin, (26/06/2023) di Ruang Pertemuan Lantai 8 Gedung Rektorat UB. Acara yang diikuti oleh Wantimpres ini menggelar diskusi dengan topik pembicaraan “Potensi Saintek Unggulan Nasional”.
Acara ini diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Rektor UB, Prof. Widodo yang mengapresiasi kunjungan Wantimpres ke perguruan tinggi termasuk UB untuk menjaring berbagai masukan mengenai peran dan potensi saintek untuk pembangunan nasional.
Sementara itu Ketua Wantimpres, Dr. H. Wiranto S.H. S.I.P. M.M.. dalam pengantarnya menjelaskan bagaimana Indonesia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat berguna untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Dr. H. Wiranto S.H. S.I.P. M.M. (Sukana/Kanal24)
Menurut Dr. Wiranto, persaingan global akan diwarnai dengan persaingan yang sangat cepat sekali. Pemenang dari persaingan global ini bukan negara yang besar maupun negara yang kuat, tetapi siapa yang paling cepat mengangkat peluang serta mengadopsi teknologi maju, terutama untuk dikembangkan dalam mendapatkan berbagai keuntungan.
“Pemenang dari persaingan global bukan dari negara yang besar, bukan negara yang kuat, tetapi siapa yang paling cepat menangkap peluang, siapa yang cepat bisa mengadopsi teknologi maju terutama untuk kemudian dikembangkan dalam mendapatkan suatu keuntungan-keuntungan,” ujar Dr. Wiranto.
Pada tema diskusi kali ini, berbagai keuntungan yang dimaksud Dr. Wiranto adalah untuk pembangunan ekonomi nasional. Ia bersama timnya juga ingin mendapatkan pasukan dari UB yang berperan dalam mendukung kebijakan presiden untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk generasi sekarang maupun yang akan datang.
Hal tersebut dikarenakan 13 tahun mendatang, Indonesia diharapkan mampu bergerak dari negara berkembang menjadi negara maju.
Selain itu, diskusi yang digelar juga diharapkan dapat memberikan banyak insight untuk pengembangan publik ke depan dan saat ini menurut Dr. Wiranto sudah banyak diskusi yang dilakukan bersama perguruan tinggi. Hal ini dilakukan agar perguruan tinggi, termasuk Ub dapat merespon perkembangan teknologi dan khususnya untuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.
Sementara itu, Dias Satria, S.E., M.App.Ec., Ph.D , Ketua Pusat Inovasi dan Hilirisasi UB mengatakan hasil paparan dari Rektor UB bahwa ada beberapa hal yang menjadi kekuatan inovasi yang dilakukan di UB yang diharapkan berbagai inovasi di UB tidak hanya berkembang di bidang teknologi tetapi juga memiliki dampak dan hilirisasi terhadap industri rakyat.
“Bagaimana berbagai inovasi yang ada di UB ini bisa berkembang, berdampak, dan memang betul-betul termanfaatkan oleh industri rakyat. Nah, proses inilah yang butuh dukungan pendanaan funding resource and transactions technologies yang dibutuhkan untuk bisa membuat inovasi-inovasi tersebut bisa ter hilirisasi,” terang Dias Satria.
UB menghasilkan banyak mahasiswa untuk pengembangan dan ada tiga hal yang UB pikirkan penting dalam konteks pengamalan inovasi. Pertama, bagaimana mahasiswa mampu membuat sesuatu yang kreatif. Kedua, bagaimana mereka mampu mengembangkan sebuah brand melalui story telling. Serta, bagaimana inovasi tersebut dapat memberi manfaat ke industri rakyat.
Melalui berbagai inovasi produk yang dikembangkan oleh Civitas Akademika UB ini diharapkan dapat memberi dampak dan manfaat untuk berbagai industri sehingga mahasiswa UB ini siap menjadi inovator Indonesia.