KANAL24, Malang – Perwakilan Kelompok Mahasiswa Membangun 1000 Desa Cermo Universitas Brawijaya hadiri program sosialisasi Bank Sampah yang diadakan oleh perangkat Desa Cermo. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup setempat. Program ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dari perangkat desa untuk melatih keterampilan masyarakat Desa Cermo dalam rangka memanfaatkan barang bekas.
“Sampah plastik di masyarakat itu banyak, kalau dibiarkan saja justru malah merusak lingkungan, makanya kalau bisa kita manfaatkan menjadi barang yang lebih berguna.” Ujar S.Sumartini, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun dalam sambutannya.
Baca Juga : Kodim 0816 Sidoarjo Siap Bersinergi dengan Mahasiswa MMD UB
Sosialisasi bank sampah diikuti oleh Para kader PKK Desa Cermo, Dasawisma, serta 5 perwakilan dari Mahasiswa Membangun Desa Kelompok 807. Semua peserta secara aktif turut andil dalam pembuatan keterampilan berbahan dasar barang bekas.
Mekanisme kegiatan dilakukan dengan menyuruh para peserta untuk membawa sampah kresek masing-masing. Pelatihan yang dilaksanakan di Balai Desa Cermo tersebut menghasilkan 2 jenis output, yaitu berupa bunga dan tas berbahan dasar sampah kresek. Kedua produk ini diharapkan mampu memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sehingga tidak membuang sampah plastik secara percuma. Sampah dapat dimanfaatkan secara ekonomi dan menghasilkan tambahan pendapatan bagi masyarakat.
Baca Juga : Perangkat Desa Cermo Antusias Sambut Kelompok 807 MMD Universitas Brawijaya
Partini selaku Perangkat Desa Cermo juga senantiasa mengingatkan peserta untuk mengikuti kegiatan dengan semangat, sebab kegiatan ini termasuk salah satu kegiatan yang bermanfaat. Masalah sampah saat ini sudah menjadi masalah nasional sehingga dibutuhkan peran semua ihak agar mampu mengurangi sampah dengan memanfaatkan sam[ah tesrebut menjadi produk yang bernilai.
“Desa Cermo itu merupakan desa percontohan, oleh karena itu saya harap tiap wakil perangkat desa yang hadir mampu memberikan contoh bagi masyarakat lain di masing-masing daerah agar output kegiatan ini bisa jauh lebih berdampak,” tutup Partini. (nal)