KANAL24, Malang – Pemerintah Kota Malang melakukan kolaborasi dengan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, dan Tim Penggerak PKK Kota Malang menggelar Malang Fashion and Food Festival di area Balai Kota Malang pada hari Sabtu (22/07/2023) untuk mendongkrak kunjungan wisatawan dan diversifikasi pangan non-beras dan non-terigu
Acara yang mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat yang datang berkunjung ke festival tersebut diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di kota terbesar kedua di Jawa Timur, Malang.
Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji yang turut datang untuk memeriahkan festival ini menyampaikan bahwa selain dalam rangka memperingati Hari Krida Pertanian untuk mengkampanyekan diversifikasi pangan non-beras dan non-terigu bagi masyarakat, rangkaian kegiatan ini juga merupakan upaya mempromosikan Kota Malang untuk menarik dan meningkatkan kunjungan wisatawan.
Festival ini menyajikan berbagai ragam kuliner dan budaya khas Malang, selain itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan juga mengatakan bahwa festival ini juga disemarakkan dengan Lomba Cipta Menu Berbasis Pangan Lokal Non Terigu Non Beras dan Merangkai Hiasan Meja berbahan baku toga dan bumbu dapur sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan.
“Semua peserta warga Kota Malang dengan menampilkan produk-produk unggulan tempo dulu. Itu nanti bertujuan untuk mempromosikan termasuk kuliner dan fesyen tradisional,” katanya.
Para pelaku UMKM yang terlibat dalam festival ini berasal dari sektor kuliner dan fashion yang memiliki produk dengan nuansa tempo dulu.
Selain itu, Kota Malang adalah kota wisata yang terkenal dengan kulinernya. Bagaimana cara Kota Malang bisa meramu potensi yang dimiliki dengan membawa kekhasan kuliner ini.
“Maka pada hari ini kita kumpul dalam rangka memperingati Hari Krida Pertanian ke-51 kita mengupayakan bersama-sama untuk menyajikan bahwa ternyata kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia khususnya Kota Malang ini sangat luar biasa,” beber Drs. Sutiaji.
Lebih lanjut, Drs. Sutiaji mengatakan event seperti ini harus lebih sering digelar agar banyak wisatawan yang datang ke Kota Malang, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Menurutnya, ketika wisatawan datang ke Kota Malang, tentu ada efek domino atau perputaran serta pertumbuhan ekonomi yang golnya adalah bagaimana kesejahteraan, pendapatan per kapita masyarakat dikuatkan.
Selain membawa dan memacu pertumbuhan ekonomi secara signifikan, Drs. Sutiaji juga berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan membudayakan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) guna menunjang hidup sehat, aktif, dan produktif. (nid)