KANAL24, Blitar – Kelangkaan pupuk subsidi yang dialami oleh petani di Blitar menjadi atensi Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya dengan mengadakan Sosialisasi Tentang Pengolahan Limbah Rumah Tangga dan Demonstrasi Pengomposan di Desa Gembongan, Blitar, Senin (10/7/2023).
Kepala Dusun Gembongan I, Muso menyambut gembira kegiatan mahasiswa MMD UB ini karena dapat membantu kelangkaan pupuk subsidi saat ini.
“Semoga dengan adanya kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan gambaran bagaimana cara mengelola limbah dan mengurangi jumlah limbah yang melimpah dan tidak dimanfaatkan. Selain itu dengan adanya demonstrasi pembuatan kompos dapat mempermudah petani dalam mencukupi kebutuhan pupuk disaat langkanya subsidi pupuk” ujar Muso
Baca Juga : Mahasiswa MMD UB Turun ke SD Gembongan 7 Bantu MPLS Siswa Baru
Dalam sosialisasi pemilahan limbah rumah tangga, masyarakat diajarkan cara yang benar dalam memilah limbah dan mengelolanya. Mereka diberikan informasi tentang jenis limbah yang dapat diolah menjadi kompos, teknik pembuatan kompos, dan manfaatnya bagi pertanian. Demonstrasi kompos juga dilakukan untuk memberikan contoh bagaimana limbah organik dapat diubah menjadi pupuk yang berguna. Sosialisasi pemilahan sampah diikuti oleh warga dari berbagai kalangan dari anak-anak, remaja, dan dewasa.
“Kami berharap sosialisasi tersebut dapat membantu dengan permasalahan yang dimiliki dengan mengurangi sampah di tempat pembuangan sampah akhir di Desa Gembongan dan kelangkaan pupuk,” kata Bambang Krismoyo perwakilan mahasiswa MMD UB
Baca Juga : Door to Door, Mahasiswa MMD UB Bimbing Digital Marketing Pelaku UMKM Bondowoso
Peternak hewan di Desa Gembongan tergolong banyak, hewan yang dipelihara mulai dari ayam, sapi, dan juga ikan. Dengan luasnya lahan sawah yang di wilayah Desa Gembongan juga diperlukan pupuk yang banyak untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu solusi untuk mengatasi tersebut adalah mencari alternatif yaitu dengan memanfaatkan kotoran yang dihasilkan oleh hewan ternak. Kotoran sapi merupakan salah satu bahan kotoran yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembuatan kompos dan dengan dilakukan demonstrasi pembuatan diharapkan membantu masyarakat untuk mendorong bidang pertanian dan juga peternakan.
Demonstrasi kompos dilakukan dengan memanfaatkan kotoran sapi yang telah dikumpulkan dari berbagai peternak sekitar. Pada demonstrasi tersebut juga melibatkan para warga untuk merasakan secara langsung proses pembuatan pupuk tersebut. Setiap warga yang mengikuti acara ini mendapatkan sebuah booklet yang berisikan materi dan juga panduan dalam pembuatan proses pembuatan kompos dengan ini warga bisa mereplikasi kegiatan tersebut di rumah mereka dengan harapan dapat membuka sebuah bisnis baru atau juga lapang pekerjaan baru di Desa Gembongan.(sdk)