KANAL24, Madiun – Dalam era digital yang semakin maju, peran teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk di bidang pemasaran. Penerapan strategi digitalisasi pemasaran telah menjadi salah satu kunci penting bagi kesuksesan bisnis, termasuk di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Di tengah tantangan ekonomi dan persaingan global, kelompok 830 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya (UB) dan para penerus UMKM di Desa Pilangkenceng telah bersatu dalam upaya digitalisasi pemasaran untuk mendorong kemajuan ekonomi di Desa Pilangkenceng
Peran Digitalisasi Pemasaran dalam Pemasaran dalam Mengangkat Potensi UMKM
UMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia dan turut berperan dalam pengurangan tingkat kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, UMKM sering menghadapi berbagai kendala, termasuk keterbatasan dalam hal akses pasar dan promosi. Inilah yang mendorong pentingnya digitalisasi pemasaran bagi para pelaku UMKM.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan visibilitas produk, dan mencapai konsumen potensial di berbagai daerah, bahkan internasional. Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan penggunaan strategi pemasaran yang lebih efisien dan tepat sasaran.
Kelompok 830 MMD UB berinovasi melalui pembuatan label untuk melakukan strategi pemasaran UMKM di Desa Pilangkenceng
Kelompok 830 MMD UB : Misi dan Aksi dalam Digitalisasi Pemasaran
Kelompok 830 MMD UB merupakan inisiatif mahasiswa dari Universitas Brawijaya yang memiliki misi untuk turut berkontribusi dalam pembangunan desa melalui pengabdian masyarakat. Salah satu fokus utama dari kelompok ini adalah membantu para pelaku UMKM di Desa Pilangkenceng dalam menghadapi era digital dengan memperkenalkan konsep digitalisasi pemasaran.
Dengan berbekal pengetahuan tentang teknologi dan pemasaran, kelompok 830 MMD UB membantu para pelaku UMKM dengan cara memberikan pelatihan tentang strategi pemasaran berbasis digital, membangun identitas merek, mengelola media sosial (Facebook), serta E-Commerce (Shopee). Dengan pendekatan ini, mereka bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk UMKM Desa Pilangkenceng di pasar digital yang semakin kompleks.
Sinergi Bersama Penerus UMKM Desa Pilangkenceng
Peran penerus UMKM, terutama generasi muda di Desa Pilangkenceng, menjadi kunci penting dalam keberlanjutan dan kemajuan bisnis keluarga. Kelompok 830 MMD UB berkolaborasi dengan penerus UMKM untuk menerapkan strategi pemasaran digital yang tepat guna dan relevan dengan target konsumen mereka.
Dengan menerapkan pendekatan kolaboratif, penerus UMKM memahami lebih baik tentang bagaimana teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam memperkuat merek dan mengoptimalkan kehadiran online. Sebagai pemilik usaha masa depan, generasi muda ini memiliki pemahaman mendalam tentang trend digital dan mampu menghadapinya dengan kreativitas dan inovasi.
“Selama ini, pemasarannya masih dari mulut ke mulut, jualannya ya cuma di pasar Caruban di toko dan ada pelanggan tetap.” kata Pak Edi Suroto pemilik usaha jenggelan atau cincau hitam.
Beliau juga menjelaskan bahwa belum pernah mendapatkan sosialisasi atau pelatihan tentang pemasaran produk secara online.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Bu Sukarni, pemilik usaha UMKM CemilanQ yang berjualan produk sambal kacang, keripik pisang, keripik tempe, dan kacang telur. Beliau mengatakan bahwa Kelompok 830 MMD UB merupakan yang pertama kali melakukan sosialisasi tentang pemasaran produk secara online.
Dampak yang Diperoleh dari UMKM
Melalui upaya digitalisasi pemasaran yang telah dilakukan oleh kelompok 830 MMD UB dan kolaborasi dengan penerus UMKM Desa Pilangkenceng mulai mengalami perubahan positif pada sektor ekonomi. Beberapa hasil yang telah dicapai antara lain:
1. Pembuatan akun media sosial (Facebook) untuk pelaku UMKM
2. Pembuatan akun E-Commerce (Shopee) untuk pelaku UMKM
Kolaborasi antara Kelompok 830 MMD UB dan penerus UMKM Desa Pilangkenceng membuktikan bahwa digitalisasi pemasaran memiliki dampak positif yang tak terbantahkan bagi UMKM lokal. Keterlibatan aktif mahasiswa dalam pengembangan ekonomi desa telah menciptakan sinergi yang kuat dan inspiratif. Semoga inisiatif semacam ini dapat menjadi contoh bagi komunitas lainnya untuk memajukan UMKM melalui digitalisasi pemasaran dan kolaborasi yang berkelanjutan. (nal)