KANAL24, Blitar – Desa Ngadri, sebuah desa yang terletak di kecamatan Binangun, kabupaten Blitar terdiri tersusun dari dua dusun yakni dusun ngadri dan dusun ngadri. Para petani Mengeluhkan pemadatan tanah akibat pupuk kimia, sehingga kelompok tani desa Ngadri bersama Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya (MMD UB) mengadakan pelatihan pembuatan teh kompos. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada warga desa dalam membuat teh kompos yang dapat meningkatkan kesehatan tanah dan tanaman.
Desa Ngadri pun dahulu telah menghadapi permasalahan serius. Khususnya di dusun tambakrejo dalam memenuhi kebutuhan air sangatlah sulit. Setelah adanya sumur bor dengan kedalaman kurang lebih 100 meter di beberapa titik, dusun tambakrejo dapat memenuhi kebutuhan air untuk pertanian. Bapak Iman Muntakib, Kamituwo dusun tambakrejo, menyatakan bahwa “dahulu sebelum ditemukan sumur bor, pertanian di dusun tambakrejo hanya pada musim hujan saja, lahan pertanian hanya ditanami palawija”.
Lambat laun berkembanglah pertanian di dusun tambakrejo, sebagian besar lahan ditanami tanaman cabai keriting hingga pada tahun 2019, Desa Ngadri mendapat penghargaan dari pemerintah kabupaten Blitar saat panen raya cabai seluas 25 hektare di musim kemarau. Penghargaan tersebut tersebar di banyak media sosial bahwa desa Ngadri memiliki potensi besar dalam sektor pertaniannya.
Pada tahun 2023, terdapat keluhan dari para petani yakni mengeluhkan pemadatan tanah yang disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia serta melimpahnya hama tanaman cabai yang dapat menurunkan hasil produksi cabai.
Pelatihan pembuatan teh kompos ini melibatkan berbagai tahapan mulai dari teknik pembuatan kompos secara singkat, pemasukan bahan-bahan kedalam ember, proses aerasi menggunakan gayung ataupun aerator, serta dosis dan cara pengaplikasiannya. Para peserta pelatihan terdiri dari kamituwo dusun tambakrejo, para ketua dan anggota kelompok tani, dan pemuda-pemudi yang ingin mengembang -kan keterampilan baru.
Bagus, PJ Desa Ngadri, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan langkah maju bagi desa Ngadri dalam mengurangi dampak negatif dari pupuk dan pestisida kimia sehingga tanah kembali subur dan tanaman menjadi sehat.
“Kami berharap melalui pelatihan ini, warga desa dapat mengetahui manfaat lebih penggunaan pupuk organik dan nantinya dapat diterapkan oleh petani desa Ngadri,” pungkas Bagus. (sdk)