KANAL24, Malang – Deretan panjang warga Desa Wonosari, beriringan pergi tanpa menggunakan alas kaki menuju pesarean, menjadi pemandangan menarik bagi masyarakat sekitar. 13 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya (UB) Kelompok 156 ikut meriahkan 10 Muharram 1445 Hijriah, Pada hari Sabtu (29/07/2023) di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang.
Gelar budaya bertajuk “Kirab dalam rangka memperingati haulnya Eyang Raden Mas Imam Soejono” tersebut, bertepatan pada 12 Suro mengikuti tanggal jawa. Warga serentak menggunakan atasan hitam dengan bawahan kain batik.
Prosesi kirab di Desa Wonosari dimulai dengan sebuah momen yang sakral dan penuh makna, yaitu tahlilan yang diadakan di Padepokan Eyang Djoego dan R.M Imam Soejono. Padepokan ini dianggap sebagai tempat yang suci dan dihormati oleh masyarakat desa karena Kyai Zakaria adalah tokoh spiritual yang dihormati dan dianggap memiliki karisma spiritual yang tinggi. Sebelum kirab dimulai, seluruh peserta dan masyarakat desa berkumpul di padepokan untuk melantunkan tahlilan, membaca doa bersama, dan memohon restu serta keberkahan untuk acara kirab yang akan mereka laksanakan.
Setelah doa bersama dan tahlilan selesai dilaksanakan di Padepokan milik Kyai Zakaria, prosesi kirab di Desa Wonosari pun dimulai. Dengan semangat dan kebersamaan, seluruh peserta kirab yang terdiri dari masyarakat desa dan tokoh-tokoh adat berangkat menuju pesarean tanpa menggunakan alas kaki. Tradisi berjalan tanpa alas kaki ini mengandung makna mendalam, karena masyarakat desa percaya bahwa dengan berjalan langsung menyentuh tanah, mereka bisa lebih merasa dekat dengan alam dan bumi, serta mendekatkan diri dengan spiritualitas dan tradisi nenek moyang mereka.
“Memang gitu, itu terbawa dari Keraton Yogyakarta, kalo di jogja kebanyakan mereka kalau kirab nggak pakai sandal, diterapkan di sini”, ujar Sucipto Hadi, Ketua RT 07 Desa Wonosari.
Setiap peserta kirab mengenakan pakaian adat dengan berbagai hiasan tradisional, menambahkan keindahan acara tersebut. Di tengah-tengah perjalanan, terdapat penjor dan dimeriahkan oleh penabuhan alat musik, seperti gamelan. Gelaran Kirab Muharram 1445 Hijriah yang diikuti oleh Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya Kelompok 156 disambut baik oleh warga Desa Wonosari.
“Acara berjalan dengan baik dari warga sekitar, kalau di padepokan ini namanya warga Magersari, warga sekitar kita itu harus mengikuti, dengan senang hati rekan-rekan MMD UB juga mengikuti kegiatan Kirab kemarin”, ucap Sucipto Hadi. (khs)