KANAL24, Malang – Universitas Brawijaya berkolaborasi dengan PT Pupuk Indonesia untuk mengembangkan pupuk nano-P berbasis biochar melalui Program Matching Fund DIKTI 2023. Diawali dengan beberapa penelitian tentang potensi biomassa berbasis limbah pertanian dan karakterisasi produk pirolisis dari berbagai sumber limbah pertanian. Dari penelitian awal ini sudah didapatkan beberapa luaran berupa alat pirolisis dan ikut serta dalam beberapa publikasi ilmiah seminar internasional.
Penelitian terkait biochar dari biomassa berbasis limbah pertanian, hasil hutan dan limbah agroindustri serta karakterisasi nano biochar telah dilakukan oleh anggota tim MF sejak tahun 2014 s.d. sekarang.
Inovasi yang dilakukan oleh Tim MF UB 2023 yang diketuai oleh Hendrix Yulis Setyawan, STP, MP, PhD pada tahun 2023 adalah pupuk Nano-P dengan carrier biochar.
” Biochar adalah limbah dari proses pirolisis biomassa. Prinsip kerjanya adalah biochar direduksi menjadi ukuran nano, kemudian diimpregnasi dengan fosfat. Biochar yang berukuran nano dan mengandung fosfat kemudian dapat diaplikasikan ke tanaman. Sehingga diharapkan tanaman mendapatkan nutiris fosfat lebih cepat dan efisien,” kata Hendrix.
Saat ini penelitian dan pengembangan dilakukan di Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Terdapat beberapa kandidat sumber biochar yang digunakan dalam penelitian, antara lain adalah sekam padi, bagasse, tandan kosong kelapa sawit, dan lain-lain. Untuk memperoleh biochar berukuran nano, modifikasi struktur biochar dilakukan dengan proses pirolisis biomassa dan pengecilan ukuran biochar.
Kegiatan kolaborasi antara Universitas Brawijaya dan PT Pupuk Indonesia sangat membutuhkan keahlian di bidang pembuatan biochar dan pupuk serta aplikasinya. Hal tersebut sesuai dengan keahlian dan rekam jejak Ketua dan Anggota Pengusul. Hendrix Yulis Setyawan PhD sebagai Ketua Pengusul memiliki jejak penelitian untuk membuat biochar dan pupuk. Nimas Mayang Sabrina S sebagai Anggota Pengusul memiliki jejak penelitian memanfaatkan biochar untuk produksi biogas dan tanaman. Yusron Sugiarto sebagai Anggota Pengusul memiliki jejak penelitian untuk rekayasa produk dan pemanfaatan biochar untuk produksi biogas. Beauty S Dewanti Anggota Pengusul memiliki jejak penelitian untuk perancangan teknologi dan penggandaan skala unit. Lukman Hakim sebagai Anggota Pengusul memiliki jejak penelitian untuk proses perubahan kimia selama pembuatan pupuk. Syahrul Kurniawan sebagai Anggota Pengusul memiliki jejak penelitian untuk standarisasi dan karakterisasi produk pupuk serta pengujian kualitas pupuk dan efektifitas pemupukan. Penelitian ini juga melibatkan Mahasiswa MBKM terintegrasi skripsi.
Manfaat dari program ini dapat menjalin kerja sama antara Universitas Brawijaya, PT. Pupuk Indonesia, petani dan pemerintah. Selain itu akan dihasilkan prototipe pupuk nano-p berbasis biochar yang merupakan hilirisasi dari riset universitas dan berpotensi untuk diproduksi oleh PT. Pupuk Indonesia.(sdk)