Kanal24, Malang – Pada Program Matching Fund 2023 yang dilakukan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) dengan PT Bee Jay Seafood (BJS) dalam membangun Ekoeduwisata di Bee Jay Bakau Resort (BJBR). Melalui program ini, salah satu anggota tim UB, Prof. Sri Suhartini, STP, M.Env.Mgt., Ph.D memberikan edukasi kepada para peserta yang hadir dalam kunjungan Tim UB ke BJS dan BJBR.
Tim Matching Fund 2023 diketuai oleh dosen dari Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIP), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Dr. Ir. Nur Hidayat, MP. bersama timnya yang terdiri dari Prof. Sri Suhartini, STP, M.Env.Mgt., PhD; Sakunda Anggarini, STP, MP, MSc, PhD dan Nimas Mayang Sabrina S., STP, MP, PhD.Suhartini, Sasha dan nimas Mayang, Prof. Dr. dr. Loeki Enggar Fitri, M.Kes, Sp.ParK.
Tim Matching Fund 2023 bersama Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UB, Prof. Luchman Hakim, S.Si., M. Agr.Sc., Ph.D melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk meninjau kegiatan MF 2023 di PT BJS dan BJBR. Kunjungan ini dilakukan bertepatan dengan acara Festival Kreativitas PAUD bersama Orang Tua di BJBR dan menjadikan tempat atau sarana untuk mengedukasi masyarakat mengolah limbah yang ramah lingkungan dengan cara budidaya maggot yang memberi dampak positif karena limbah menjadi produk yang bernilai ekonomi.
“Saya pikir program dari Tim MF UB 2023 yang dilakukan bersama mitranya di PT BJS dan BJBR Probolinggo ini sangat luar biasa, karena mencoba untuk mengembangkan wisata edukasi berupa pengelolaan limbah sampah menggunakan maggot dan selamat untuk Tim MF yang sudah menunjukkan dedikasi kerja keras dan keberhasilannya dalam program ini,” kata Prof. Luchman.
Pada saat kunjungan berlangsung, Prof. Sri Suhartini menjelaskan bahwa tim dari UB bekerjasama dengan PT BJS dan BJBR mengembangkan sebuah sistem terintegrasi dalam pemanfaatan limbah jeroan ikan dan limbah restoran dari BJBR. Ada dua jenis teknologi yang dikembangkan, yaitu Teknologi Anaerobic Digestion (AD) dan Budidaya Larva Black Soldier Fly (BSF).
Kedua teknologi yang dikembangkan berkaitan dengan teknologi sistem yang akan dibangun oleh Tim MF, yakni sistem continuous titan yang rencananya akan dibangun dua deschester dan recester yang akan memiliki pengaruh 24 jam untuk mengaduk dengan fungsinya adalah untuk masing-masing kapasitasnya 1500 untuk mengolah limbah jeroan ikan.
“Tujuannya untuk mengolah limbah jeroan ikan dan juga limbah makanan tersebut, kita akan menghasilkan resiko organik atau DJP yang nanti akan difungsikan sebagai sistem AD yang kita bangun, kita ada tangki untuk menyimpan residu organik, kemudian ada sistem dewatering,” jelas Prof. Sri Suhartini.
Fungsi dari sistem dewatering adalah untuk memisahkan solid and liquid fraction. Kemudian dari solid tersebut akan digunakan untuk pengomposan dan sebagian lainnya juga akan digunakan dalam budidaya BSF. Kemudian dari liquid fraction akan menjadi liquid biogliserol yang dapat diimplementasikan kembali di BJBR.
Selain itu, Tim MF 2023 juga menyiapkan genset untuk mengkonversi biogas tersebut menjadi energi listrik. Energi listrik tersebut akan digunakan kembali operating system di pengelolaan AD dan juga budidaya BSF. Selain itu, Biogas ini juga rencananya akan dikonversikan menjadi energi listrik yang akan digunakan kembali untuk pengeringan BSF. selain itu, juga untuk pengoperasian sistem pengadukan. Kedepannya, jika potensi biogas melebihi atau lebih banyak hasilnya, juga akan digunakan untuk perintistem untuk lampu-lampu yang ada di teknologi yang terintegrasi.
Selain limbah ikan yang dihasilkan dari PT BJS dan juga limbah restoran dari BJBR, Tim UB juga membuka peluang untuk mengolah limbah dari pasar tradisional yang ada di sekitar PT BJS dan BJBR.
Hasil olahan tersebut akan menghasilkan dua produk utama, pertama ada biogas dan yang kedua residu organik yang dikonversikan menjadi dua, bisa dikonversi menjadi energi listrik dan panas atau dilakukan grading menjadi kandungan xenia tinggi. Sehingga, daya bakarnya lebih ke produk yang bisa dipisah padatan dan cairannya. Untuk yang cairan dapat jadi pupuk cair organik dan yang padatan bisa langsung dikomposkan dengan biomassa lain. Jadi, ada dua produk utama yang dihasilkan, yaitu biogas energi dan kompos.
Melalui kegiatan Matching Fund 2023 di PT BJS dan BJBR, diharapkan akan menjadi teaching laboratory UB yang ada di PT BJS dan BJBR Probolinggo. (nid/suk)