KANAL24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) menjadi tuan rumah dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVII Tahun 2023. Setelah acara Soft Launching yang digelar di UB, Ketua Pelaksana drg. Miftakhul Cahyati, Sp.PM mengatakan bahwa tujuan utama dari pelaksanaan MTQMN XVII ini untuk membangkitkan generasi muda berbasis Qur’ani dalam kehidupan kesehariannya.
“Tujuan utama dari MTQMN yang ke-17 ini adalah untuk membangkitkan generasi-generasi berbasis Qur’ani, generasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan kesehariannya,” kata drg. Mifta.
Selain itu, drg. Mifta juga menjelaskan bahwa konsep awal yang diangkat mengikuti tema yang telah ditetapkan oleh panitia MTQMN ke-17, yakni “Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’ani dalam Mencetak Talenta Emas Indonesia”. Sehingga, panitia UB cukup mengikuti dan kemudian dari konsep tersebut, aktualisasi nilai-nilai Qur’an tersebut kita terjemahkan dalam acara pendukung MTQ MN yang akan dilaksanakan di UB pada 3-10 November mendatang.
Tantangan terbesar dalam pelaksanaan MTQMN kali ini adalah peralihan dari kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan secara daring menjadi hybrid dan menjadi luring. Selain itu, pelaksanaan MTQMN yang telah vakum 4 tahun ini kembali dilaksanakan di tahun ini dan UB dipercaya kembali menjadi tuan rumah MTQMN ke-17.
Sementara itu, proses seleksi dari internal atau UB telah dilaksanakan di MTQ UB setiap tahunnya. Sedangkan, untuk proses seleksi yang dilaksanakan pada MTQMN ke-17 akan dilaksanakan pada tanggal 5 sampai 9 November mendatang yang dibagi menjadi dua babak, yaitu babak penyisihan dan final.
Untuk memeriahkan acara MTQMN ke-17 yang dilaksanakan di UB, juga akan digelar Halal Festival, Parade Dai Nasional, dan juga kejuaraan-kejuaraan lomba seperti Pildacil, Lomba Adzan, dan lain sebagainya. Selain itu, juga akan ada rekor muri yang masih dirahasiakan oleh panitia MTQMN ke-17.
“Insya Allah, kami akan ada rekor muri yang masih rahasia, tapi rekor muri ini akan mengedepankan budaya muatan lokal dari UB. Jadi, ditunggu saja dulu.” ujar Direktur Klinik UB.
Selain itu, MTQMN ke-17 ini juga akan menerlibatkan penuh mahasiswa UB karena pihak UB ingin membangkitkan generasi-generasi Islami yang berkualitas tinggi. Jadi, pihak UB juga didukung oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Religi dan juga UKM-UKM lain yang masih terkait dengan kegiatan ini.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Mahasiswa, Muhammad Gibran AF Kara menjelaskan bahwa peran mahasiswa di MTQMN ke-17 ini adalah sebagai tim pelaksana yang membantu pihak rektorat untuk mensukseskan acara.
“Jadi peran kami lebih ke arah teknisi, operasional, dan di lapangan. Jadi, temen-temen mahasiswa nantinya akan berperan penting di lapangan juga yang menjadi tonggak berjalannya acara,” kata Gibran.
Gibran juga mengatakan bahwa ada tantangan terbesar menuju MTQMN ke-17, yakni waktu yang cukup singkat dalam melakukan persiapan, yaitu kurang lebih sekitar 2 bulan. Namun, ia bersama tim yakin dan siap untuk mensukseskan acara ini dengan menyambut kurang lebih 1000 orang atau bahkan lebih yang akan datang ke UB.
Mewakili panitia MTQMN ke-17 UB, baik dari drg. Mifta maupun Gibran berharap semua peserta dapat memberikan yang terbaik. Selain itu, acara yang digelar tahun ini dapat berjalan lancar dan tercapai tujuannya, yaitu Syiar Islam lebih luas, terutama kepada generasi muda karena acara ini ruang lingkupnya tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga masyarakat sekitar. (nid)