Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) telah mencapai prestasi gemilang dalam program Matching Fund (MF) tahun 2023. Program ini merupakan sebuah kompetisi yang diikuti oleh berbagai tim dari UB untuk mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
“Pada tahun ini, UB berhasil meraih pendanaan MF untuk 25 tim yang terdiri dari 23 tim dari Diksi dan 2 tim dari Vokasi. Program ini bertujuan untuk mendukung pengembangan berbagai proyek dan inovasi yang diusulkan oleh tim-tim ini.” ujar Prof. Luchman selaku ketua LPPM UB.
Dalam wawancara eksklusif dengan Desi Dwi Priyanti, Ketua Pengelola Matching Fund UB, beliau berbagi informasi penting terkait dengan program ini. Menurutnya, MF merupakan suatu peluang besar untuk mengembangkan proyek-proyek yang telah diusulkan oleh tim UB. Desi Dwi Priyanti juga menekankan bahwa hingga saat ini, semua kegiatan dalam program ini berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Acara Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang saat ini sedang berlangsung merupakan bagian penting dalam program ini. Monev dilakukan oleh pihak Kemendikbud Ristek untuk memastikan bahwa pelaksanaan proyek di lapangan sesuai dengan harapan dan janji yang telah diusulkan oleh tim UB. Proses ini tidak hanya dihadiri oleh ketua pengusul tetapi juga melibatkan pimpinan dan mitra-mitra dari berbagai instansi. Mitra dari berbagai daerah, seperti Nusa Jember dan Gorontalo, juga terlibat dalam kegiatan Monev ini.
Desi Dwi Priyanti menjelaskan bahwa Monev tidak hanya berfokus pada aspek substansi proyek, tetapi juga pada mekanisme pengadaan barang dan jasa yang sering menjadi kendala dalam kesuksesan proyek. Hal ini penting untuk memastikan bahwa proyek-proyek tersebut tidak hanya berhasil dari segi substansi, tetapi juga dalam aspek administratifnya.
Proses Monev ini dilakukan secara eksternal oleh pihak Kemendikbud Ristek. Universitas Brawijaya sendiri telah melakukan Monev internal beberapa waktu lalu untuk memastikan kesiapan proyek yang diusulkan. Kegiatan Monev berlangsung selama dua hari pada tanggal 13 dan 14 November 2023, dan UB berkesempatan menjadi tuan rumah untuk Monev tingkat regional Jawa Timur.
Harapannya, melalui acara ini, semua permasalahan, baik yang berkaitan dengan administrasi maupun substansi proyek, dapat diidentifikasi dan diselesaikan dengan baik. Ini diharapkan dapat membantu kelancaran program dan memastikan bahwa proyek-proyek yang mendapatkan pendanaan MF dapat terus berjalan dengan baik. Selain itu, koordinasi yang baik antara pengusul, pengelola di perguruan tinggi, dan reviewer dari pihak Kemendikbud Ristek juga diharapkan akan tercipta untuk perbaikan di tahun-tahun mendatang.
Universitas Brawijaya merupakan salah satu dari beberapa universitas yang berperan sebagai tuan rumah untuk Monev regional Jawa Timur, dengan universitas- universitas lainnya seperti Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Islam Malang (UNISMA), Wisnuwardhana dan Universitas Jember (UNEJ) juga turut berpartisipasi dalam program ini.
Program Matching Fund menjadi salah satu bukti nyata dari komitmen UB dalam mendukung riset dan pengembangan proyek yang inovatif. Dengan adanya pendanaan ini, diharapkan UB dapat terus berperan aktif dalam kontribusi positif untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Terima kasih kepada Bu Desi Dwi Priyanti atas informasi yang berharga ini, semoga program Matching Fund UB terus sukses di masa depan. (zlf)