KANAL24, Blitar – Departemen Ilmu Ekonomi (DIE) FEB UB melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) tahun 2023 di Kabupaten Blitar. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama yang sudah terjalin antara Universitas Brawijaya dan pemerintah Kabupaten Blitar. Secara teknis, kerjasama ini dilakukan antara DIE FEB UB dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Blitar. Lokus kegiatan PkM DIE FEB UB terkonsentrasi di 11 desa Kecamatan Srengat, dengan melibatkan dosen, mahasiswa dan pihak desa.
Dua tim pengabdian DIE FEB UB melakukan sosialisasi pada Kamis, 15 Juni 2023, kepada para perwakilan aparatur pemerintah desa, BUMDesa, pengrajin dan UMKM di Desa Karanggayam, Srengat. Sebanyak kurang lebih 15 orang hadir di balai desa pada siang sampai sore hari pada saat pelaksanaan kegiatan. Sebelum itu, kegiatan dilakukan di aula pertemuan Kecamatan Srengat yang dihadiri perwakilan dari dinas, Camat dan Kepala Desa dari 11 desa pada pagi hari hingga menjelang sholat Dhuhur.
Kegiatan di Balai Desa Srengat dilakukan dengan penyampaian masing-masing materi mengenai pemetaan potensi ekonomi desa dan juga pengelolaan BUMDesa di Desa Karanggayam. Anggota tim PKM, Moh. Athoillah, memaparkan kepada para peserta mengenai pentingnya pengetahuan masyarakat tentang potensi di desa mereka. Tim yang diketuai Prof. Dr. Moh. Khusaini, MA., memberikan sosialisasi tentang apa saja yang dibutuhkan desa dan para pelaku ekonomi di desa dalam mengidentifikasi potensi ekonomi yang dapat dikembangkan agar dapat memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat sekitar.
Sebelum acara pemaparan materi dimulai, Kepala Desa Karanggayam, Edy Sarwono, dalam sambutannya menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dilakukan di desa yang dipimpinnya “saya mewakili Desa Karanggayam, Srengat sangat berterima kasih kepada Tim Departemen Ilmu Ekonomi UB yang melakukan pengabdian di Kecamatan Srengat dan desa ini. Saya berharap kegiatan yang dilakukan dapat bermanfaat buat kedua belah pihak”. Pak Edy, lebih lanjut, menginformasikan bahwa ada beberapa aktivitas ekonomi di desanya yang dilakukan masyarakat yakni: pengrajin kursi meja (furnitur) bambu, batik Karanggayam, vas bunga, pertanian dan juga peternakan.
Athoillah menyampaikan bahwa potensi ekonomi desa yang dapat didukung dan dikembangkan setidaknya dapat diringkat menjadi 3 (tiga) karakteristik, yaitu: (1) menggunakan sumberdaya lokal, (2) diusahakan banyak masyarakat desa, (3) jangkauan barang/komoditas ke pasar. Lebih lanjut, dalam menuju kesejahteraan dan keadilan ekonomi pengembangan ekonomi lokal desa kata kunci yang perlu diperhatikan adalah: pertama, proses partisipatif ini berarti ada pelibatan dari pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pengembangan ekonomi desa sehingga keputusan yang dihasilkan akan didukung semu pihak. Kedua, para aktor/pihak terhubung dalam kemitraan yang saling menguntungkan (mutual benefit), dan ketiga, sumber daya lokal (alam dan manusia) yang dikelola agar digunakan sebesar-besarnya buat kepentingan masyarakat desa.
Tindak lanjut dari kegiatan PKM di Desa Karanggayam, disebutkan Athoillah, adalah pembuatan dokumen yang berisi hasil pemetaan potensi ekonomi desa yang diharapkan dapat membantu desa dalam merencanakan intervensi kebijakan yang akan diambil pada saat penyusunan program di desa. Tim PKM sangat berharap kegiatan dapat bermanfaat dan berkelanjutan kedepannya. (sdk)