Kanal24, Malang – Menurut laporan Bank Dunia yang bertajuk The Atlas of Sustainable Development Goals 2023, Indonesia adalah negara penghasil sampah terbesar ke-5 di dunia pada tahun 2020, tepatnya Indonesia memproduksi sekitar 65,2 juta ton sampah. Melihat hal tersebut, Herlina Septi Andini menginisiasi Komunitas Zero Waste Malang untuk memberi perhatian lebih terhadap sampah yang diproduksi, khususnya di Malang Raya.
Sampah yang diproduksi bisa berawal dari gaya hidup modern yang mendorong manusia untuk terus menerus membutuhkan banyak barang. Kita tidak sadar jika membeli barang sama saja dengan menghasilkan sampah baru, apalagi barang sekali pakai. Di zaman modern ini, aktivitas manusia semakin beragam setiap harinya dan semakin banyak juga barang dan produk yang dibeli, sehingga sampah yang dihasilkan sudah melebihi dari kemampuan alam untuk menyerapnya.
Melihat hal tersebut, Zero Waste Malang mengajak masyarakat khususnya di Malang Raya untuk memulai gaya hidup minim sampah. Gaya hidup minim sampah ini mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan barang atau produk yang menghasilkan sampah karena saat ini permasalahan sampah sudah berada di level darurat.
“Ada permasalahan sampah yang darurat, utamanya jumlah sampah yang meningkat di TPA. Sehingga, perlu ada gerakan dari level individu dan rumah tangga untuk memulai gaya hidup minim sampah,” kata Herlina.
Gerakan gaya hidup minim sampah ini menciptakan masyarakat yang berkesadaran tinggi tentang pengelolaan sampah atau sisa konsumsi dari lingkungan paling kecil. Salah satu contoh kegiatan utama yang dilakukan Zero Waste adalah melakukan berbagai upaya komunikasi dengan membuat konten di media sosial maupun melakukan sosialisasi sebagai bentuk edukasi dan kampanye kepada masyarakat.
Zero Waste Malang terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung menjadi anggota komunitas. Namun, Zero Waste Malang mengutamakan masyarakat usia 18-40 tahun untuk menjadi pengurus dan berdomisili di Malang. Hal ini dilakukan agar para pengurus mudah untuk berkoordinasi saat ada kegiatan atau acara di Malang.
Selain terbuka untuk umum, Zero Waste Malang juga telah melakukan banyak kolaborasi. Beberapa di antaranya, seperti berkolaborasi dengan mahasiswa, sekolah, komunitas lain, hingga masyarakat umum untuk mencanangkan gaya hidup minim sampah.
“Pada 2019 yang lalu sempat berkolaborasi dengan beberapa komunitas lingkungan di wilayah Malang Raya untuk membuat “Pasar Oji”, sebuah event bazar yang diikuti oleh berbagai pelaku bisnis di yang mendukung Gerakan minim sampah,” kata Herlina.
Salah satu hasil kolaborasi yang luar biasa pernah dilakukan Zero Waste Malang ada berkolaborasi dengan beberapa komunitas Malang yang bergerak di bidang lingkungan membuat “Pasar Oji”. Acara bazar yang diikuti dengan antusias oleh para pelaku bisnis atau usaha di Malang Raya dan mendukung gerakan minim sampah.
Dari berbagai kerja sama yang pernah dilakukan Zero Waste Malang, Zero Waste Malang berharap dapat terus melakukan kegiatan hingga kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menggerakkan gaya hidup minim sampah.
Zero Waste Malang juga selalu terbuka untuk siapa saja yang ingin bekerjasama maupun menjadi anggota di Zero Waste Malang dan dapat menghubungi instagram @zerowastemalang. (nid)