KANAL24, Malang – Pusat Studi Lahan Terdegradasi dan Bekas Tambang (International Research Centre for the Management of Degraded and Mining Lands), Universitas Brawijaya (UB) berkomitmen untuk menjalin kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada kesempatan ini, tim Pusat Studi IRCMDML UB yang dipimpin oleh Dr. Kurniawan Sigit Wicaksono melakukan kunjungan ke Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) bermaksud untuk menjalin kerjasama antar institusi, (23/9/2023). Kunjungan ini diterima oleh Prof. Dr. Mujiyo selaku Wakil Dekan II FP UNS, beliau juga berperan sebagai kepala Riset Grup Pembangunan Pertanian Berdasarkan Karakteristik Lahan-Tanah Setempat. Kerjasama ini bertujuan untuk mengoptimumkan keahlian kedua universitas dalam upaya meningkatkan mengurangi dampak negatif dari aktivitas pertambangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah terdampak.
Pertambangan merupakan sektor ekonomi yang penting bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Namun dampak lingkungan dan sosial dari aktivitas pertambangan seringkali meninggalkan lahan yang terdegradasi dan masyarakat setempat yang terpinggirkan setelah tambang ditutup. Tantangan ini membutuhkan solusi holistik yang melibatkan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi.
“Lahan bekas tambang ini yang akan kami pulihkan bersama dan dapat menjadi produktif untuk masyarakat sekitar,” kata Kurniawan.
Kerjasama antara UB dan UNS dalam meningkatkan perekonomian penduduk di daerah pasca tambang adalah langkah yang positif dan strategis. Keduanya akan bekerja sama dalam beberapa bidang kunci untuk mencapai tujuan ini.
1. Pengabdian kepada Masyarakat
Titik nol kerjasama ini adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat di daerah pasca tambang. Kedua universitas ini akan berkolaborasi dalam mengembangkan program-program yang dapat membantu penduduk setempat, termasuk pelatihan keterampilan pembuatan pupuk dan pemanenan air, serta program-program pertanian yang berkelanjutan.
Dr. Kurniawan Sigit Wicaksono dari UB menjelaskan, “Kami ingin melihat dampak nyata dari kerjasama ini di masyarakat. Kami akan bekerja erat dengan penduduk setempat untuk memahami kebutuhan mereka dan merancang program yang sesuai.”
Desa yang menjadi mitra kerjasama pengabdian kepada masyarakat ini adalah Desa Sambirejo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa ini dahulunya adalah lokasi pertambangan batu breksi dengan pendapatan desa yang sangat rendah. Atas inisiasi masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tlatar Seneng yang diketuai oleh Mujimin, S.Sos, lokasi ini diubah menjadi tempat wisata dengan pendapatan desa dan penduduk yang meningkat dari sektor wisata. Daerah ini menjadi lokasi percontohan reklamasi lahan yang sukses.
2. Penelitian Bersama
UB dan UNS akan melakukan penelitian bersama untuk mengidentifikasi potensi ekonomi baru di daerah pasca tambang, selain melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Aktivitas ini akan mencakup studi tentang potensi sektor ekonomi yang beragam, seperti pariwisata berkelanjutan, pertanian modern, atau industri kreatif. Penelitian ini akan memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan program-program ekonomi di masa depan.
3. Pendidikan dan Pelatihan
Keduanya juga akan bekerja sama dalam menyusun program pendidikan dan pelatihan khusus yang sesuai dengan kebutuhan penduduk lokal. Ini akan membantu menciptakan sumber daya manusia yang lebih terampil dan siap bersaing di pasar kerja yang berubah.
4. Kerja Sama Internasional
Kerja sama ini juga dapat melibatkan kemitraan internasional dengan institusi pendidikan di luar negeri. Hal ini dapat membawa pemikiran baru, teknologi, dan investasi ke daerah pasca tambang, yang dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi.
Selain itu kedua belah pihak juga akan mengintegrasikan pendidikan dengan SDGs melalui langkah bersama untuk menhasilkan inovasi dan kolaborasi lebih lanjut. (sdk)