Kanal24, Malang – Pada acara “The 7th International Conference on Green Agro-industry and Bioeconomy” (ICGAB) 2023 yang digelar oleh Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) di Gedung Widyaloka pada Selasa (24/10/2023), pemateri yang datang dari Department of Chemical Engineering, Faculty of Engineering, University Malaya, Malaysia, Prof. Ir. Dr. Ngoh Gek Cheng memaparkan materi bertemakan “Discovery and Recovery the Potentials of Lignocellulosic Biomass Wastes”.
Melalui tema “Penemuan dan Pemulihan Potensi Limbah Biomassa Lignoselulosa”, Prof. Cheng akan menyampaikan beberapa sub-tema. Pertama, identifikasi, ketersediaan, dan karakterisasi dari biomassa. Kedua, non-konvensional (pelarut desainer), perlakuan awal pemanasan bantu, dan pra-perawatan/biokonversi berurutan dari biokonversi. Ketiga, produk yang ditargetkan adalah mengurangi gula, enzim, bahan bakar nabati, dan senyawa aktif.
“Jika dilihat dari matriks polimer dari kandungan lignoselulosa limbah biomassa. Selulosa adalah polimer polisakarida linier dari disakarida glukosa. Hemiselulosa adalah kelompok polisakarida heterogen. Lignin adalah polimer ikatan silang tiga dimensi yang kompleks,” ujar Prof. Cheng.
Prof. Cheng menunjukkan tabel berisi komposisi kimia dari beberapa biomassa lignoselulosa, seperti padi, jerami, ampas tebu, limbah sagu, hingga tandan buah kosong kelapa sawit dengan masing-masing memiliki selulosa, hemiselulosa, dan lignin.
Sedangkan, pada tabel kedua, Prof. Cheng menunjukkan dengan lebih detail dari komposisi ampas tebu dengan Selulosa 41.0 %, Hemiselulosa 31! %, Lignin 21.2 %, Kelembaban 6.6 %, Abu 0.7 %, dan lain-lain 5.4 %. Lalu, dari komposisi tersebut mengalami pembubaran dan gangguan struktur kristal selulosa.
Melalui informasi itu, Prof. Cheng ingin membagikan kepada peserta bahwa semua yang melakukan perawatan atau mengalihkan perhatian struktur kristal selulosa. Itu dapat dilakukan dengan menggunakan cairan ionik, pelarut hijau konvensional, non-konvensional, dan cairan.
Penjelasan tersebut hanya sebagian kecil dari keseluruhan materi dari Prof. Cheng. Dari berbagai sub-tema yang dipaparkan, Prof. Cheng memberikan kesimpulan bahwa limbah biomassa lignoselulosa cocok digunakan sebagai bahan baku untuk konversi berbagai produk bernilai.
Selain itu, [EMIM] [Ac] dan NaOH merupakan media pretreatment kimia yang potensial untuk SCB; WRF yang dikultur bersama secara berurutan dengan ragi di SCB menunjukkan kemampuan memproduksi RS dan etanol; RS, selulase, etanol dapat diproduksi melalui SmF SCB yang telah diolah sebelumnya dalam reaktor terintegrasi; CC-LA DES yang bersifat asam menunjukkan delignifikasi terbaik dengan efisiensi 88 persen dari TKKS; CC-LA dan CC-FA DEEL masing-masing cocok untuk menghasilkan bahan kimia aromatik dan sumber karbon yang lebih kecil; dan UMAE lebih disukai dibandingkan CE untuk delignifikasi TKKS karena waktu yang lebih singkat dan penghematan energi. (nid)