Kanal24, Malang – Klinik Universitas Brawijaya (UB) merayakan Dies Natalis ke-49 dengan meluncurkan tiga layanan baru yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mahasiswa yang dilaunching pada Rabu (15/11/2023). Direktur Klinik UB, drg. Miftakhul Cahyati, Sp.PM menyampaikan bahwa peluncuran ini mencakup Poli Kecantikan, Poli Imunisasi, dan Layanan Farmasi untuk Umum.
Poli Kecantikan memiliki banyak layanan, menurut drg. Mifta menjelaskan lebih lanjut bahwa selain ada layanan dasar seperti facial, juga ada perawatan anti aging, dan beberapa layanan lainnya yang menarik untuk Civitas Akademika UB maupun masyarakat umum. Poli ini telah buka tepat saat launching.
“Kita juga udah mulai melakukan layanan tapi mungkin belum optimal di awal,” ujar drg. Mifta.
Sedangkan untuk Poli Imunisasi, drg. Mifta menjelaskan bahwa poli ini menyediakan layanan yang mencakup vaksinasi dasar dan tambahan. Poli ini tidak hanya mengutamakan layanan dasar seperti di Puskesmas, namun juga memberikan perhatian khusus kepada balita dan anak untuk memastikan kesehatan mereka selama masa pertumbuhan yang produktif.
Sedangkan untuk layanan ketiga yang diluncurkan adalah Layanan Farmasi untuk umum. Klinik UB berkomitmen untuk memberikan pelayanan farmasi yang terjangkau dan berkualitas tinggi kepada masyarakat dengan jam operasional klinik sendiri mulai dari pukul 08.00 – 15.00 WIB setiap hari Senin sampai Jumat.
Sebagai Direktur Klinik UB, drg. Mifta mengungkapkan bahwa peluncuran ini sejalan dengan upaya Klinik UB untuk terus berkembang dan memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Melihat landasan tersebut, Klinik UB sudah mencapai target sebagai klinik yang mampu melayani kesehatan masyarakat karena drg. Mifta menjelaskan bahwa saat ini Klinik UB telah menerima pasien umum lebih banyak dibandingkan pasien mahasiswa atau Civitas Akademika UB.
“Kami tidak hanya berfokus pada pelayanan kesehatan mahasiswa, tetapi juga berusaha menjadi pusat kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat umum,” kata drg. Mifta.
Selain itu, Klinik UB juga mempertimbangkan wajibnya BPJS Kesehatan bagi mahasiswa, terutama bagi yang berasal dari luar kota Malang. Ini diharapkan dapat memfasilitasi layanan kesehatan dan memberikan akses yang lebih mudah kepada mahasiswa yang membutuhkan pelayanan kesehatan selama masa studi mereka.
“Jika mahasiswa yang bukan dari Malang, diharapkan BPJS pindah ke Klinik UB untuk mempermudah layanan kesehatan di Klinik UB. Karena memang sifatnya mereka tidak menetap di Malang, maka mereka bisa kembali ke BPJS yang dekat rumah mereka atau tempat tinggal mereka jika sudah lulus dari UB,” ujar drg. Mifta.
Dengan peluncuran tiga layanan baru ini, Klinik UB berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat dan meningkatkan citra Klinik UB sebagai pusat kesehatan terkemuka di Kota Malang. (nid/skn)