Kanal24, Malang – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, melaporkan peningkatan inflasi bulanan (m-to-m) di Jawa Timur pada November 2023 sebesar 0,31 persen. Angka ini menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Oktober 2023, yang mencatatkan inflasi sebesar 0,27 persen.
Meski demikian, inflasi bulan ini masih sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, November 2022, yang mencapai 0,32 persen.
Dalam perspektif tahunan (y-o-y), inflasi November 2023 mencapai 3,24 persen, mengalami penurunan tipis dari tingkat inflasi Oktober 2023 sebesar 3,25 persen. Sementara itu, jika dilihat dari perspektif tahun kalender (y-t-d), inflasi November 2023 mencapai 2,63 persen, mengalami kenaikan dari tingkat inflasi September 2023 yang sebesar 2,31 persen.
Kelompok pengeluaran yang menjadi penyumbang utama inflasi pada bulan November 2023, baik secara bulanan, tahunan, maupun tahun kalender, adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Cabai rawit dan cabai merah menjadi komoditas utama penyumbang inflasi bulanan pada November 2023, sementara beras masih tetap masuk dalam 10 komoditas utama penyumbang inflasi, baik secara nasional maupun di 5 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur. Menariknya, bensin justru menjadi komoditas dengan andil tertinggi terhadap deflasi pada bulan ini.
BPS mencatatkan data ini sebagai gambaran kondisi ekonomi dan perubahan harga-harga konsumen di Indonesia, memberikan informasi yang penting bagi para pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat umum.(din)