Universitas Brawijaya (UB mengukuhkan dua profesor luar biasa pada Kamis (07/12/2023) di Gedung Samantha Krida UB dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) serta Fakultas Teknik (FT). Prof. Dr. Ir. Anik Martinah Hariati, M.Sc., dan Prof. Dr. Eng. Donny Harisuseno, S.T., M.T., memiliki keunggulan dalam penelitian lintas ilmu yang berfokus pada solusi inovatif terkait Ilmu, Nutrisi, dan Pakan Ikan, serta Hidrologi dan Konservasi Sumber Daya Air.
Prof. Dr. Ir. Anik Martinah Hariati, M.Sc.: Memimpin Inovasi dalam Teknologi Sinbiotik Berbasis Spora
Profesor Anik, yang merupakan Profesor aktif ke-20 di FPIK dan Profesor aktif ke-192 di UB, serta menjadi Profesor ke-351 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB, membawa terobosan melalui penelitiannya tentang teknologi sinbiotik berbasis spora. Penelitian ini bermula dari tantangan dalam industri budidaya udang pada 1990-an, di mana akumulasi bahan organik sisa pakan menyebabkan peningkatan ammonia nitrogen.
Dalam orasinya, Prof. Anik menjelaskan bahwa sinbiotik yang ditambahkan dalam pakan dapat menstabilkan kualitas air dan membantu sistem pencernaan. Dengan penerapan sinbiotik pada sistem budidaya bioflok, hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan kadar ammonia nitrogen dari 1,6 menjadi 0,4 mg L-1. Kelebihan utama teknologi ini adalah kemampuannya menyimpan dalam jangka waktu lama, memberikan pakan tambahan dari penguraian bahan organik sisa pakan, serta membantu ikan dalam pencernaan pakan alami.
Teknologi sinbiotik berbasis spora menjadi solusi yang berpotensi meningkatkan produksi sektor budidaya ikan sebagai respons terhadap stagnasi perikanan tangkap. Profesor Anik meyakinkan bahwa inovasi ini dapat mengubah limbah pakan menjadi sumber pakan tambahan, tetap menjaga kualitas air, dan merangsang pertumbuhan sektor perikanan.
Prof. Dr. Eng. Donny Harisuseno, S.T., M.T.: Menghadirkan Pendekatan Baru dalam Pengelolaan Limpasan Air Hujan
Sementara itu, Profesor Donny, sebagai Profesor aktif ke-23 di FT dan Profesor aktif ke-193 di UB, serta menjadi Profesor ke-352 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB membawa konsep terbaru dalam mengatasi masalah limpasan air hujan di wilayah perkotaan. Pendekatannya, dikenal sebagai System Hybrid-G2I (Green-Gray Infrastructure), mengintegrasikan infrastruktur fisik drainase (gray infrastructure) dengan komponen lingkungan (green) untuk meningkatkan ketangguhan dan fleksibilitas pengelolaan limpasan.
Dalam paparannya, Prof. Donny menyoroti kelemahan konsep pengelolaan limpasan konvensional yang lebih mengandalkan saluran fisik. System Hybrid-G2I, selain mendukung konservasi air, juga memiliki keunggulan dalam menjaga kualitas air tanah dan permukaan. Namun, tantangan yang dihadapi adalah penerapannya yang lokal dan bergantung pada ketersediaan ruang fisik di area perkotaan.
Dengan kata lain, System Hybrid-G2I menjadi alternatif solusi berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan limpasan air hujan di wilayah perkotaan, tetapi implementasinya memerlukan komitmen kuat dari pihak terkait. Keterlibatan komunitas dan pemerintah setempat diharapkan dapat memaksimalkan potensi konsep ini sebagai solusi terkini dalam mengelola sumber daya air.
Pengukuhan keduanya diharapkan dapat menginspirasi dunia pendidikan, memberikan wawasan baru, dan mendorong penerapan solusi berkelanjutan dalam bidang perikanan dan teknik. Universitas Brawijaya, melalui dua profesornya, semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan. (nid/skn)
Comments 1