Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) memperkuat posisinya sebagai pusat pendidikan dan riset unggulan di Indonesia dengan mengukuhkan dua guru besar baru pada hari Senin (11/12/2023). Acara pengukuhan akan berlangsung secara hybrid di Gedung Samantha Krida UB. Profesor yang dikukuhkan datang dari Fakultas Peternakan (FAPET), Prof. Ir. Hari Dwi Utami, M.S., M.App. Sc., Ph.D. dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Prof. Dr. Ir. Mohamad Fadjar, M.Sc.
Prof. Ir. Hari Dwi Utami, M.S., M.App. Sc., Ph.D. sebagai Profesor aktif ke-19 di Fakultas Peternakan (FAPET) dan ke-198 di UB, serta Profesor ke-357 dari seluruh Profesor yang dihasilkan UB.
Prof. Dr. Ir. Mohamad Fadjar, M.Sc. sebagai Profesor aktif ke-22 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan ke-199 di UB, serta menjadi Profesor ke-358 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB.
Prof. Ir. Hari Dwi Utami, M.S., M.App. Sc., Ph.D.: Strategi “CERDAS” untuk Meningkatkan Resiliensi Manajemen Rantai Pasok UMKM Produk Susu Olahan di Era Digital
Prof. Ir. Hari Dwi Utami, M.S., M.App. Sc., Ph.D., dalam orasinya, menyajikan solusi inovatif untuk meningkatkan resiliensi manajemen rantai pasok UMKM produk susu olahan di era digital. Menurutnya, manajemen rantai pasok UMKM tersebut kurang menerapkan teknologi informasi, sehingga kinerjanya belum optimal dalam menghadapi era digital.
“Saya merumuskan strategi “CERDAS” (collaboration, Efficiency, Redundancy, Diversity, Agility dan Service) untuk aktivitas Manajemen Rantai Pasok (MRP) pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya produk susu olahan. Strategi ini mengembangkan model hubungan kolaborasi “hulu-hilir”,” ungkap Prof Utami saat konferensi pers pada Jumat (08/12/2023).
Untuk mengatasi permasalahan ini, Prof. Hari Dwi Utami mengusulkan strategi “CERDAS” yang mencakup Collaboration, Efficiency, Redundancy, Diversity, Agility, dan Service. Strategi ini melibatkan kolaborasi antar stakeholders sepanjang rantai pasok, dengan berbasis teknologi informasi untuk meningkatkan resiliensi UMKM produk susu olahan. Meskipun strategi ini memiliki keunggulan dalam meningkatkan transparansi dan visibilitas real-time, namun masih terdapat kendala terkait kurangnya kesiapan sumber daya manusia dan dukungan infrastruktur digital.
Prof. Dr. Ir. Mohamad Fadjar, M.Sc.: Teknologi “Si Hitam”, Tinta Cumi-Cumi (Loligo SP.) untuk Kesehatan Ikan dan Udang Budidaya
Prof. Dr. Ir. Mohamad Fadjar, M.Sc., dengan bangga memperkenalkan teknologi terbarunya yang diberi nama “Si Hitam”. Teknologi ini menggunakan tinta cumi-cumi (Loligo sp.) sebagai bahan perendam benih ikan atau udang yang terkena bakteri patogen. Keunggulan teknologi “Si Hitam” melibatkan penggunaan ekstrak tinta cumi-cumi sebagai campuran pakan udang, dengan efek positif terhadap nilai nutrisi pakan dan penghambatan pertumbuhan bakteri patogen pada budidaya ikan dan udang.
“Dengan adanya ekstrak tinta cumi-cumi sebagai anti bakteri dan immunostimulan pada budidaya ikan dan udang; diharapkan dapat mengurangi dampak serangan patogen sehingga akan mengurangi kematian pada ikan dan udang budidaya, serta meningkatkan produksi dan keberlanjutan akuakultur di Indonesia,” jelas Prof. Fadjar.
Baca juga: UB Kukuhkan Dua Profesor Baru Bidang Inovasi CSR dan Pangan Fungsional Perikanan
Namun, Prof. Fadjar juga menyadari kelemahan dari teknologi ini, terutama terkait ketergantungan pada ketersediaan bahan baku cumi-cumi (Loligo sp.) yang dipengaruhi oleh cuaca dan musim. Meskipun demikian, teknologi “Si Hitam” diharapkan dapat mengurangi dampak serangan patogen, meningkatkan produksi, dan memberikan kontribusi pada keberlanjutan akuakultur di Indonesia.
Orasi ilmiah dari kedua guru besar ini diharapkan memberikan wawasan baru di dunia pendidikan dan kontribusi besar dalam menghadapi tantangan kesehatan dan industri. Melalui riset ini, UB semakin mengukuhkan dirinya sebagai pusat pendidikan dan riset unggulan di Indonesia, menjaga kualitasnya dalam menghadapi perubahan zaman dan tuntutan inovasi. Pengukuhan guru besar ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan UB menuju keunggulan akademik dan kontribusi positif bagi masyarakat dan industri. (nid/skn)
Comments 1