Kanal24, Malang – Dewan Profesor Universitas Brawijaya (UB) bekerjasama dengan Lembaga Penegakan Hukum dan Strategi Nasional luncurkan dua buku pemikiran profesor terkemuka. Buku yang dihadirkan dalam acara yang berlangsung di Gedung Samantha Krida UB pada Selasa (19/12/2023) ini berjudul “Mewujudkan Jaminan Produk Halal di Indonesia” dan “Ketahanan Pangan, Nutrisi Sehat, dan Kesehatan”. Salah satu Guru Besar Bidang Kelautan dan Bioteknologi Perikanan Fakultas Perikanan (FP), Prof. Ir. Sukoso, M.Sc., Ph.D., memberikan wawasan mendalam mengenai isu-isu krusial yang diangkat dalam kedua buku tersebut.
Dalam buku “Mewujudkan Jaminan Produk Halal di Indonesia”, Prof. Sukoso membagikan pengalamannya sebagai mantan Dirjen Badan Jaminan Produk Halal Indonesia. Menurutnya, seiring dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014, peranannya sebagai pemimpin dalam jaminan produk halal memberikan kontribusi signifikan dalam merubah paradigma sertifikasi halal di Indonesia.
Prof. Sukoso menekankan bahwa pemahaman tentang sertifikasi halal perlu diperluas di kalangan masyarakat, terutama di lingkungan kampus. Ia juga mengajak para guru besar dan akademisi untuk bersama-sama mengkaji dampak Undang-Undang Jaminan Produk Halal, khususnya mengingat ketentuan wajib sertifikat halal untuk makanan dan minuman yang diberlakukan pada Oktober 2024.
“Buku ini memang menghantarkan kesadaran kita, dan saya mengajak para guru besar ini untuk berbagi pemikiran. Bagaimanapun, ini menyangkut ekonomi kita, dan perlu dipahami bahwa Indonesia memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia,” ujar Prof. Sukoso.
Lebih lanjut, Prof. Sukoso menjelaskan bahwa produk halal tidak hanya terkait dengan makanan dan minuman, tetapi juga mencakup obat, kosmetik, barang kimia, biologi, dan lainnya. Oleh karena itu, pemikiran yang mendalam dan kerja sama lintas sektor diperlukan untuk menghadapi tantangan ini.
Buku “Mewujudkan Jaminan Produk Halal di Indonesia” ini merupakan antologi tulisan Prof. Ir. Sukoso, M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Loeki Enggar Fitri, dr., M.Kes., Prof. Armanu, SE., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihahh, ST.MKes. IPU. ASEAN. Eng., Prof. Dr. apt. Sri Winarsih, Dra., M.Si.
Di samping itu, buku “Ketahanan Pangan, Nutrisi Sehat, dan Kesehatan” turut menjadi sorotan dalam acara ini. Prof. Sukoso mengajak para akademisi untuk tidak hanya fokus pada aspek kehalalan produk, tetapi juga pada ketahanan pangan dan aspek kesehatan.
Seiring dengan itu, Prof. Fatchiyah M.Kes, Ph.D, membahas aspek ketahanan pangan di Indonesia dalam buku “Ketahanan Pangan, Nutrisi Sehat, dan Kesehatan. Profesor Fatchiyah menyoroti pentingnya kerjasama antara pemerintah dan universitas dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan. Dalam penyampaiannya, beliau menjelaskan tentang sumber-sumber hayati yang belum dieksplorasi secara maksimal di Indonesia, seperti variasi beras berwarna yang mencapai sekitar 20 hingga 30.000 jenis.
“Kita kaya raya, hanya saja belum dieksplorasi secara maksimal. Contohnya, beras berwarna kita yang memiliki beragam manfaat belum dimanfaatkan sepenuhnya. Saya sendiri sedang fokus mengembangkan dan mengeksplorasi manfaat dari beras berwarna ini, dan contohnya telah saya kirim ke BB Padi Subang untuk dikembangkan dan disebarluaskan di seluruh Indonesia,” ungkap Prof. Fatchiyah.
Profesor Fatchiyah juga membahas pentingnya fokus pada sektor ternak untuk mencapai ketahanan pangan. Beliau menekankan kebebasan dalam memilih jenis ternak yang dapat dikonsumsi masyarakat, mencakup sapi, kambing, dan unggas. Diskusi mengenai sumber daya hayati dan ketahanan pangan ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih signifikan dalam menghadapi dinamika global dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia.
Buku ini merupakan karangan Prof. Dra. Fatchiyah M.Kes., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR. M.S., Prof. Dr. Rudianto MA., Prof. Amin Setyo Laksono S.Si., M.Si., Ph.D., Prof. Dian Handayani S.KM., M.Kes., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah S.T., M.Kes., Prof. Dr. IR Hendrawan Soetanto, M.Rur.Sc.
Acara peluncuran buku ini juga menjadi momentum bagi para guru besar di UB untuk mendiskusikan langkah-langkah bersama dalam menghadapi perubahan regulasi terkait sertifikasi halal. Prof. Sukoso menyoroti pentingnya melibatkan berbagai pihak, termasuk Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal di bawah Kementerian Agama.
Dengan adanya undang-undang baru, Prof. Sukoso menekankan bahwa penyesuaian diri dan kerja sama erat antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat perlu diperkuat. Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan strategi bersama untuk menghadapi era ketatnya persyaratan sertifikasi halal di Indonesia.
Acara berlangsung dengan antusias, dihadiri oleh para akademisi, mahasiswa, dan pihak terkait. Kehadiran para guru besar di UB memberikan bobot dan dukungan penting terhadap inisiatif untuk memperluas pemahaman dan kesadaran mengenai produk halal di tengah-tengah masyarakat Indonesia. (nid/skn)