Kanal24, Malang – Konflik Palestina, yang telah berlangsung lebih dari 100 tahun, kembali menjadi sorotan dunia. Sejak 7 Oktober 2023, pertempuran antara Israel dan Palestina telah mengakibatkan lebih dari 18.000 jiwa meninggal dan 55 ribu lebih mengalami luka-luka. Dalam rangka membantu mengatasi krisis ini, Universitas Brawijaya menyelenggarakan Deklarasi UB: Palestine Solidarity Program di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB) pada Selasa (19/12/2023).
Dalam deklarasinya, UB menyatakan empat poin penting:
- Melanggar Hukum Humaniter Internasional: Serangan Israel yang menargetkan penduduk sipil dan obyek vital disebut melanggar Hukum Humaniter Internasional dan Hak Asasi Manusia.
- Peran Aktif Universitas Brawijaya: Sebagai perguruan tinggi internasional, UB berkomitmen untuk berperan aktif dalam upaya kemanusiaan untuk mengurangi penderitaan warga Palestina.
- Terbentuknya UB-Palestine Solidarity Program: Sebagai wujud kepedulian, dibentuklah program ini dengan fokus pada Advokasi Hukum, Penggalangan Dana, Bantuan Alat Kesehatan, dan Pemberian Beasiswa.
- Dukungan Dari Seluruh Sivitas Akademika: Seluruh sivitas akademika UB bersatu untuk mendukung program ini.
Melalui program ini, Prof. Sukir Maryanto sebagai Ketua Senat Akademika FMIPA UB, Dekan FH UB, Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum., dan penyanyi Bang Opick turut memberikan tanggapannya.
Prof. Sukir Maryanto, Ketua Senat Akademik FMIPA UB, mengungkapkan empat program utama. Pertama, beasiswa untuk mahasiswa Palestina. Kedua, penggalangan dana untuk mendukung program kemanusiaan. Ketiga, bantuan alat kesehatan bekerja sama dengan lembaga Mercy. Terakhir, dukungan untuk para decoder di fakultas UB.
“Terkait dengan mimpi kita adalah membantu internasional dari teman-teman atau saudara-saudara kita dari Palestina yang nanti ingin kuliah Insyaallah akan kita sediakan beasiswa dari semua fakultas di UB,” ujar Prof. Sukir.
Dekan FH UB, Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum., menyampaikan bahwa UB akan melakukan advokasi hukum, kampanye pernyataan sikap, penggalangan alat kesehatan, dan memberikan beasiswa. Tim advokasi hukum UB akan menyoroti Komisi HAM PBB terkait pelanggaran hukum internasional di Palestina.
“Untuk penggalangan alat kesehatan juga akan kami lakukan kerjasama dengan fakultas kedokteran ada bantuan alat dalam rangka cuci darah portable karena bisa tidak ada listrik sehingga diharapkan sudah bisa berfungsi,” kata Dr. Aan.
Menariknya, penyanyi Bang Opick turut hadir dan menyampaikan doa serta dukungannya. Ia berharap agar acara ini tidak hanya memberikan manfaat hari ini, tetapi juga menjadi langkah awal untuk terlibat lebih aktif di masa depan.
“Terima kasih sudah bisa hadir bisa terlibat perkembangan ada manfaat yang besar dari masalah ini pada bulan terakhir tahun ini yang paling utuh. Kesehatan makanan andaikata hari ini bisa langsung ada yang diberikan ke sana Masya Allah luar biasa, buat apapun lewat lembaga manapun yang penting sampai di sana,” ujar Bang Opick.
Pada acara ini juga dilakukan “Penggalangan Dana untuk Palestina” yang dipandu Penyanyi Bang Opick. Penggalangan Dana tersebut dalam waktu singkat berhasil mengumpulkan dana 212.000.000 dan akan segera didonasikan ke Palestina.
Deklarasi UB: Palestine Solidarity Program diharapkan dapat menjadi tonggak awal bagi UB untuk berkontribusi dalam penyelesaian konflik di Palestina. Dengan melibatkan seluruh elemen sivitas akademika, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan bantuan yang nyata bagi korban konflik di Palestina. (nid/skn)