Kanal24, Malang – Ida Ayu Natasya Gabriella Pradnya P. C. D. S. P., merupakan lulusan Universitas Brawijaya (UB), berhasil meraih prestasi sebagai Putri Tenun & Songket Indonesia 2024. Gelar ini tidak hanya menonjolkan kecantikan, tetapi juga menggambarkan perjalanan inspiratifnya dalam dunia akademis, sosial, dan kegiatan non-akademis. Salah satu misinya adalah advokasi bahaya stunting.
Ida Ayu Natasya, yang menyelesaikan Program Studi Kebidanan di UB (2018 – 2022) dan melanjutkan ke Program Studi Profesi Bidan (2022 – 2023), tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kepanitiaan.
“Dengan pengalaman bersuara di organisasi, mendorong saya untuk mengikuti ajang duta fakultas dan mendapatkan gelar juara 1. Dari sinilah, titik awal saya menggeluti dunia pageant dan public speaking,” ujar Ida Ayu.
Selama kuliah, Ida Ayu Natasya terlibat dalam kegiatan organisasi BEM dan kepanitiaan besar di Fakultas Kedokteran UB. Keterlibatannya dalam organisasi ini mengantarkannya meraih gelar Putra Putri Fakultas Kedokteran dan membuka jalan menuju dunia pageant dan public speaking. Dengan latar belakang sebagai seorang bidan, Ida Ayu Natasya merangkul misi advokasi terkait bahaya stunting, yang diwujudkannya melalui kegiatan sosial dan media sosial.
Dalam dunia non-akademis, Ida Ayu Natasya bukan hanya seorang Putri Tenun & Songket Indonesia 2023 yang membanggakan Jawa Timur, tetapi juga seorang volunteer aktif dalam kegiatan “Cerita Sehat,” menjadi relawan tim kesehatan dalam berbagai kegiatan di wilayah tersebut.
Perjalanan hidupnya tidak selalu mulus, terbukti saat Ida Ayu Natasya mengalami penolakan untuk berkuliah di jurusan impian pendidikan dokter. Meskipun awalnya gagal pada jalur SNMPTN dan SBMPTN, ia memilih untuk mengeksplorasi jurusan Sarjana Kebidanan yang pada akhirnya membuka pintu kesuksesan baru.
Ida Ayu Natasya juga turut menggali passionnya dalam public speaking. Dengan berani keluar dari zona nyaman, ia aktif dalam berbagai kegiatan seperti menjadi MC, model, dan talent di wilayah Jawa Timur. Selain itu, ia menjadi sosial media influencer, membagikan aktivitas sehari-hari, dan mempromosikan produk atau merek melalui platform tersebut.
“Kegagalan adalah pengalaman terbaik, sehingga ketika saya tidak mendapatkan kesempatan menjadi mahasiswa kedokteran tetapi jadi mahasiswa kebidanan, saya berusaha berprogres aktif dalam dunia organisasi dan mengeksplor kehidupan kuliah serta berbagai kegiatan seperti lomba baik dalam bidang akademis maupun non akademis,” kata Ida Ayu.
Bagi Ida Ayu Natasya, kegagalan adalah pengalaman terbaik. Meski pernah mengalami penolakan dalam organisasi sekolah dan kegagalan dalam mencapai jurusan impian, semangat dan tekadnya tidak pernah surut. Hal ini tercermin dari prestasinya sebagai peraih cumlaude dan wisudawan terbaik FK UB periode 18 pada tahun 2023.
Dengan semangat dan keyakinan diri yang tinggi, Ida Ayu Natasya memiliki rencana untuk melanjutkan studi magister hingga doktor dengan beasiswa. Cita-citanya sebagai seorang dosen tidak hanya terbatas pada bidang akademis, melainkan juga dalam dunia pageant dan entertain. Ia berambisi untuk terus mengharumkan nama Jawa Timur di kancah nasional hingga internasional.
“Be the best version of you, because if it’s not now then when, and if it’s not me then who,” ujar Ida Ayu Natasya, yang terus menginspirasi melalui akun Instagramnya @idaayugabriella. Dengan dedikasi dan semangatnya, Ida Ayu Natasya membuktikan bahwa setiap tantangan dan kegagalan adalah langkah menuju kesuksesan yang lebih besar. (nid)