Kanal24, Malang – Musik keroncong menjadi musik yang dikenal sebagai musik khas Indonesia. Namun seiring perkembangan berbagai genre musik baru, musik keroncong seolah menjadi legenda musik yang harus dilestarikan
Salah seorang seniman keroncong senior Indonesia yang hingga kini terus berupaya melestarikan musik keroncong tanah air adalah Tuti Maryati. Tidak hanya di tingkat lokal maupun nasional, namun Tuti juga sedang mengupayakan agar musik keroncong diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia kepada UNESCO. Sejak tahun 2022, bersama yayasan Musik Kesatu yang didirikannya, Tuti telah aktif memperjuangkan misinya ini.
Pada peringatan Hari Musik Nasional yang diselenggarakan oleh Museum Musik Indonesia (MMI) (2/2/2024) di Hall UBTV Malang, Tuti kembali menegaskan semangatnya untuk mengangkat musik keroncong ke panggung global. Ia juga turut aktif menyumbangkan koleksinya ke MMI, agar keroncong dapat terus dinikmati hingga generasi masa depan.
Tuti lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada tanggal 8 Oktober 1956. Masa remajanya dihabiskan di tanah Sunda. Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 9 Bandung. Setelah menyelesaikan kuliah di ASMI Jakarta, dan mencatatkan diri sebagai lulusan terbaik dari program ekstensi pada tahun 1977, Tuti melanjutkan studinya di Fakultas Hukum UPN Veteran Jakarta, dan lulus dengan predikat cum laude.
Sebagai individu yang memiliki banyak bakat, Tuti Maryati telah mencapai banyak prestasi. Sebagai contoh, pada tahun 1974, ia menjadi salah satu anggota Paskibraka di Pasukan 8. Pada tahun 1975, ia terpilih untuk pertukaran pelajar dalam “Indonesia-Canada World Youth Exchange Program”. Dan masih banyak lagi prestasi yang telah ia raih.
Di dunia tarik suara, namanya mulai dikenal ketika ia meraih gelar juara I Bintang Radio dan Televisi (BRTV) pada tahun 1986 untuk kategori keroncong. Sebelumnya, ia juga meraih gelar juara I Lomba Keroncong Antar Kotamadya TNI AL Se-Jakarta pada tahun 1983.
Pada tahun 1988, Tuti menjadi penyanyi di Istana Negara, tampil di hadapan para tamu negara.
Meski demikian, Tuti mengaku tidak pernah belajar menyanyi keroncong secara khusus. Kepiawaiannya bernyanyi keroncong terinspirasi dari penyanyi senior Waldjinah.
Musisi keroncong yang dahulu dikenal dengan nama Tuti Tri Sedya ini juga pernah menjadi pembawa acara, penyanyi, dan koordinator acara dalam Gebyar Keroncong yang ditayangkan di TVRI.
Dengan semangat dan dedikasi Tuti Maryati, musik keroncong Indonesia diharapkan semakin dikenal dan mendapatkan tempat yang pantas di panggung dunia.(din)