Kanal24, Malang – Bulan Ramadhan telah tiba, membawa keindahan dan kesucian yang mengalir dalam setiap detiknya. Ramadan adalah sebuah keajaiban yang menyentuh hati dan jiwa setiap individu yang menjalankannya. Seperti Halnya kajian yang diadakan oleh Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya dengan penceramah Ustadz. Dr. Ainul Hayat, M.Si. yang didalamnya membahas tentang keajaiban ramadhan. Jumat (15/03/2024)
Dalam frasa Arab, Ajaib berarti sesuatu yang membuat takjub. Sebagai contoh pada Bulan Ramadhan kita dapat membaja Al-Qur’an sebanyak dua juz sehari, sedangkan di luar ramadhan kita belum tentu bisa menuntaskan sebanyak itu. Contoh sekecil itu merupakan bukti bagaimana keajaiban yang dimiliki Bulan Ramadhan.
“Kita perlu mensyukuri keajaiban-keajaiban Bulan Ramadhan dengan menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan Rasulnya melalui Al-Qur’an dan Hadits,” Terang Ustadz Ainul.
Banyak Hadits yang menjelaskan keutamaan Ramadhan. Seperti contoh:
عن أبي هريرة قال: كَانَ رسولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – يُرَغِّبُ في قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأمُرَهُمْ بِعَزِيمَةٍ، فيقولُ: «مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ». رواه الشيخان
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra, katanya: “Rasulullah saw itu menganjurkan supaya senang mengerjakan shalat pada malamnya bulan Ramadhan, tanpa menyuruh orang-orang dengan kekerasan yakni bukan kewajiban. Beliau saw bersabda: “Barangsiapa yang melakukan qiyamu Ramadhan (yakni melakukan shalat di bulan Ramadhan) karena didorong keimanan dan keinginan memperoleh keridhaan Allah, maka diampunkanlah untuknya dosa-dosanya yang terdahulu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam Hadits tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad saw hanya sekadar memberi anjuran, dengan tanpa mewajibkan. Akan tetapi, meski hanya sekadar anjuran, namun anjuran ini bersifat anjuran yang akan mendapatkan suatu kebahagiaan.
Dengan lebih memikirkan pahala yang akan didapatkan bagi orang yang beribadah ikhlas karena Allah, seseorang pasti akan lebih mengoptimalkan ibadah yang dilakukannya di bulan Ramadhan.
Selain dengan melaksanakan puasa, di bulan yang penuh berkah ini banyak orang yang melakukan ibadah shodaqoh.
“Barang siapa yang bershodaqoh dengan memberi makan orang berpuasa dalam Bulan Ramadhan pahalanya sama dengna orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sendiri,” ujar Ustadz Ainul.
Ia melanjutkan bahwa semakin banyak orang yang berbagi di Bulan Ramadhan maka semakin banyak pula keajaiban-keajaiban yang bisa dirasakan banyak orang.
Dilansir dari NU Online, Rasulullah SAW pernah bersabda
عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
Yang artinya: “Dari Anas RA, sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan,’” (HR At-Tirmidzi).
Sedekah tidak hanya berupa uang atau materi, namun juga termasuk pikiran serta tenaga fisik. Maka dari itu, para ulama menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak sedekah dan berbuat baik di Bulan Ramadhan.(fan)