Kanal24, Tiongkok – Universitas Brawijaya (UB) melebarkan sayap di kancah Internasional dengan meresmikan Rumah Budaya Indonesia (RBI) di Tianjin Foreign Studies University (TFSU), Tiongkok, pada Jumat (10/5/2024). Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi antara UB, TFSU, dan dukungan dari KBRI Beijing, sebagai bagian dari Program Globalizing UB untuk mengangkat nama UB ke tingkat internasional.
Pendirian RBI berasal dari kerja sama yang telah terjalin antara Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UB dan TFSU sejak tahun 2012. Pada akhir tahun 2023, tim dari FIB UB, termasuk Dekanat dan dosen-dosen Program Studi (PS) Sastra Cina, kembali ke Tiongkok untuk melaksanakan Program Dosen Berkarya. Selama kunjungan tersebut, mereka juga bertemu dengan KBRI Tiongkok untuk membahas kebutuhan mahasiswa Tiongkok, terutama di TFSU, terkait dengan pemahaman budaya Indonesia.
“Dalam diskusi tersebut, kami mempresentasikan keinginan untuk membuka Indonesian corner di perguruan tinggi Tiongkok yang memiliki program studi Bahasa Indonesia,” ungkap Hamamah, Ph.D., Dekan FIB UB.
Menyambut baik ide tersebut, TFSU menyatakan minatnya untuk membuka Indonesian corner dan meminta bantuan dari KBRI. Dari sini, disepakati bahwa proyek Indonesian Corner akan dikelola oleh FIB UB dan diberi nama Rumah Budaya Indonesia.
Di dalam RBI, selain ruang pameran yang dinamis, juga akan diadakan berbagai kegiatan melibatkan pentahelix ABCGM (Akademik, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media). Setiap tahun atau setiap semester, topik yang dipamerkan akan diganti, sehingga RBI menjadi tempat yang hidup dan berkembang.
Proyek ini melibatkan empat program studi dari FIB UB, termasuk Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Seni Rupa Murni, Antropologi, dan Sastra Cina. Masing-masing program studi bertanggung jawab atas berbagai aspek kegiatan di RBI.
Pada peresmian ini, Rektor UB, Prof. Widodo, menyatakan kebanggaannya atas pembukaan RBI di Tiongkok sebagai kolaborasi lintas batas yang penting antara UB dan TFSU serta kedua negara.
“RBI tidak hanya akan menjadi tempat pameran, tetapi juga pusat pendidikan, kebudayaan, dan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Yudil Chatim, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Beijing, menyatakan harapannya bahwa RBI akan menjadi tonggak baru dalam diplomasi kebudayaan Indonesia dan Tiongkok.
Acara pembukaan RBI dihadiri oleh para pimpinan UB dan TFSU, atase pendidikan dan kebudayaan KBRI, dekan FIB UB, dosen, dan mahasiswa dari kedua universitas. Semua pihak berharap RBI akan menjadi wadah yang penting untuk memperkuat hubungan dan kerja sama antara kedua negara.(din)