Kanal24, Malang – Tim mahasiswa dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB) berhasil meraih Gold Medal di ajang World Young Inventors Exhibition. Acara bergengsi ini diselenggarakan oleh Malaysian Young Inventors Exhibition dan didukung oleh Kementerian Pendidikan Malaysia, berlangsung dari tanggal 15 hingga 18 Mei 2024 di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia.
Tim yang terdiri dari Rahmat Rayansha, M. Filzah Zulfaqar, Elviana Fauziyah, Sri Dyah Nurul, dan Andreas Hutabarat berhasil meraih prestasi ini di bawah bimbingan dosen Fauzul Rizal Sutikno, ST., MT., Ph.D. Karya inovatif mereka berjudul “Victuality” berhasil menarik perhatian para dewan juri di bidang agrikultur.
“Alhamdulillah, kesempatan yang luar biasa bisa mengikuti perlombaan internasional ini dan diberikan kemenangan setelah persiapan yang cukup panjang. Kami sangat bersyukur dapat meraih Gold Medal di tengah persaingan ketat dari berbagai negara dan universitas top. Semoga ini bukan menjadi penutup namun menjadi langkah untuk kemenangan selanjutnya,” ungkap Rahmat Rayansha atau Rayan mewakili timnya.
Persiapan yang dilakukan oleh tim ini memakan waktu kurang lebih satu bulan, dimulai dari tahap seleksi kurasi karya ilmiah dan prototype, presentasi final, hingga awarding ceremony. Dalam proses persiapan, tim fokus pada penyusunan dokumen karya, pembuatan prototype inovasi, serta desain poster yang menjadi syarat utama pendaftaran kompetisi.
Tema agrikultur yang diangkat oleh tim dengan inovasi berjudul “Victuality” berfokus pada solusi untuk membantu petani dan mendukung pengembangan ekonomi nasional melalui pemberdayaan petani muda. “Victuality” memfasilitasi pembelian produk pertanian langsung dari produsen utama dan menyediakan informasi pasar lokal kepada produsen dan konsumen.
Sistem ini mempermudah transaksi jual beli melalui situs web dan aplikasi dengan metode lelang (auction). Selain itu, “Victuality” menawarkan database informasi terkini berbasis sistem informasi geospasial (SIG) dan menerapkan konsep keterlacakan bagi petani dan pembeli. Tujuan utamanya adalah membangun kepercayaan antara kedua belah pihak serta menyediakan platform yang memudahkan kegiatan jual beli.
Keberhasilan tim yang mampu menarik perhatian dewan juri ini dikarenakan mereka berhasil memberikan presentasi dan mockup/prototype yang inovatif serta poster.
Tim merencanakan untuk mendaftarkan hak paten atau karya cipta pada inovasi mereka. Harapannya, inovasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan digunakan sebagai bahan percontohan produk bagi pengembangan pertanian di masa depan. (nid)