Kanal24, Malang – Musabaqah Gagasan Futuristik Al-Qur’an dalam rangka Musabaqah Tilawatil Qur’an Universitas Brawijaya (MTQ UB) 2024 digelar dengan tema “Revitalisasi Karakter Qur’ani pada Generasi Emas Brawijaya dalam Menggapai Prestasi”. Lomba ini dilaksanakan di Ruang Sidang Lt.6 Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (FAPET UB), Jumat(31/05/24).
10 peserta yang telah berhasil melalui tahap seleksi penyisihan proposal dan karya tulis melaju ke babak finalis. Tujuan diadakannya lomba Gagasan Futuristik Al-Qur’an ini sebagai cara mengintegrasikan pemahaman Al-Qur’an dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini dan masa depan, sehingga dapat menghasilkan solusi inovatif.
Zulan Hasanudin selaku Ketua Pelaksana dari Musabaqah Tilawatil Qur’an Universitas Brawijaya (MTQ UB) menjelaskan bahwa perlombaan ini menguji daya kreativitas mahasiswa di dalam kepenulisan khususnya yang menggunakan landasan dari ayat-ayat Al-Qur’an Sehingga menghasilkan gagasan yang futuristik dan dapat membantu menuntaskan berbagai permasalahan.
Kriteria Penilaian dari perlombaan Musabaqah Gagasan Futuristik Al-Qur’an ini berdasarkan pada kreatif dari gagasan futuristik agar gagasan tersebut dapat terealisasi dalam jangka waktu antara 5 sampai 10 tahun mendatang dan solutif dari permasalahan yang ada.
“Karena dari seluruh peserta itu masih dalam tahap perencanaan gagasan, output untuk menyelesaikan,” tambahnya.
Menurut Zulan, tantangan yang dihadapi oleh peserta adalah bentuk dari gagasan tersebut karena sifat dari gagasan futuristik banyak unsur imajinasi sehingga kurang mendapatkan realisasi yang nyata di dalam pelaksanaannya.
“Dari lomba hari ini diharapkan para mahasiswa khususnya finalis Musabaqah Gagasan Futuristik Al-Qur\’an dapat melatih imajinasi dan inovasi sehingga memiliki output gagasan yang kreatif dan juga solutif untuk dapat membantu Menuntaskan permasalahan di lingkup nasional yang berjangka waktu panjang,” tutupnya.
Melalui gagasan futuristik Al-Qur’an ini, diharapkan MTQ UB 2024 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi platform untuk menggali, mengembangkan, dan menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam berbagai aspek kehidupan, baik di tingkat personal maupun sosial. (Lun)