Kanal24 – Indonesia merupakan salah satu negara dengan area hutan yang luas. Namun sayangnya Indonesia termasuk dalam negara dengan tingkat deforestasi tinggi di dunia. Berdasarkan data World Resources Institute Indonesia tercatat mengalami peningkatan sebesar 27% dalam kehilangan hutan primer pada tahun 2023.
Perluasan perkebunan industri terjadi di beberapa lokasi yang berdekatan dengan perkebunan kelapa sawit di daerah Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Papua Barat. Kehilangan hutan primer dalam tingkat lebih luas dari 100 hektar mencakup 15% dari total persentase kehilangan hutan primer di Indonesia pada 2023.
Namun banyaknya hutan primer yang hilang di Indonesia berdasar analisis Global Forest Review (GFR) terjadi pada area yang dikelompokkan sebagai hutan sekunder dan tutupan lahan lain, seperti lahan pertanian kering campuran, tanaman perkebunan, hutan perkebunan, belukar, dan lainnya.
Kehilangan hutan primer berskala kecil juga terjadi yang diakibatkan oleh pembukaan area pertanian, serta munculnya tambang-tambang baru di Sumatera Maluku, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi juga berkontribusi atas hilangnya lahan perhutanan di Indonesia.
Namun secara historis, kehilangan hutan primer di Indonesia masih berada pada tingkat yang rendah terlepas dari peningkatan di tahun 2023. Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan deforestasi adalah kebijakan pemerintah yang lebih ketat dalam mengawasi dan mengendalikan penebangan liar serta kebakaran hutan. Penegakan hukum yang lebih kuat terhadap pelanggaran lingkungan juga memberikan dampak positif.
Hutan adalah ekosistem penting untuk memerangi perubahan iklim, sebagai sumber kehidupan, serta menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati. Menurut GFR sekitar 1,6 miliar manusia, termasuk di dalamnya 70 juta masyarakat adat masih mengandalkan sumber daya hutan sebagai mata pencaharian mereka..
Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam upaya konservasi hutan. Tekanan ekonomi untuk membuka lahan baru bagi pertanian dan perkebunan masih menjadi tantangan besar. Termasuk juga korupsi dan kurangnya penegakan hukum yang konsisten juga dapat menghambat upaya mengatasi deforestasi.
Berdasar fakta di atas, menunjukkan bahwa negara dapat mengurangi tingkat kehilangan hutan jika memiliki kemauan politik yang kuat. Kebijakan pemerintah yang lebih ketat, moratorium konversi hutan, serta program restorasi dan rehabilitasi lahan perlu lebih digencarkan. Upaya berkelanjutan dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
Sumber: World Resources Institute