KANAL24, Malang – Pusat Studi Gender Universitas Brawijaya (UB) menggelar acara “Gelar Karya Seni Anak Hebat Malang Raya” dengan tema “Penguatan Kapasitas dan Resiliensi Anak Penyintas Malang Raya” pada Selasa (02/07/2024). Acara ini berlangsung di Studio UBTV, Lantai 2, Gedung Rektorat UB.
Acara dimulai dengan penampilan dari Lutfia Ayu Pramita, seorang anak berusia 14 tahun yang memberikan pesan: “Stop kekerasan terhadap anak.” Dilanjutkan oleh Anisa Aprilia Jasmine, seorang murid SDN Ciptomena 1 kelas 3 yang juga berpesan, “Stop kekerasan terhadap anak.”
Prof. Dr. Ir. Keppi Sukesi.,MS dari Pusat Studi Gender Universitas Brawijaya menyampaikan, “Kami bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sudah dua tahun ini melaksanakan pendampingan terhadap anak-anak yang kurang beruntung. Hari ini kita menggelar karya seni dari anak-anak hebat kita, mulai dari membatik, melukis, hingga menampilkan cita-cita masa depan mereka.”
Sri Wahyuningsih, SH. M.Pd., dari Women Crisis Center Malang juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap anak-anak hebat ini. “Mereka aktif berkegiatan sesuai minat dan bakat, dan ternyata jika dikumpulkan mereka bisa beraktivitas bersama dengan semangat dan kebahagiaan. Ini membuktikan bahwa mereka dapat melupakan trauma dan berkarya dengan luar biasa.”
Acara ini tidak hanya menampilkan karya seni anak-anak tetapi juga menjadi bukti nyata dari program pendampingan yang dilakukan oleh UB dan mitra-mitranya. “Program ini memang harus ditindaklanjuti lebih lanjut karena masih banyak yang harus dilakukan. Kita baru mencapai 75%, sehingga ke depan perlu ada kesinambungan,” pungkas Prof Keppi.
Dengan diadakannya acara ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya melindungi dan mendukung anak-anak, terutama mereka yang pernah mengalami kekerasan. Universitas Brawijaya melalui program ini menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan kapasitas dan resiliensi anak-anak penyintas di Malang Raya. (nid/neo)