Kanal24, Malang – Eiko Farah Diva Julen, mahasiswa jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dari Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya (UB) angkatan 2021 mengikuti program Kampus Mengajar Batch 7 di SMP Negeri 59 Batam. Ia membagikan pengalamannya saat mengikuti program yang dijalani selama sekitar satu semester sejak 19 Februari hingga 9 Juni 2024.
Dalam keterangan yang diterima Kanal24 (2/7/2024), Eiko bercerita kepada tim bahwa dirinya memilih Batam sebagai kota tujuan program Kampus Mengajar karena ingin kembali ke kampung halamannya dan bertemu dengan orang tuanya. Ia ditempatkan di SMP Negeri 59 Batam yang berlokasi di Perumahan Bukit Permata, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam. Sekolah ini berdiri pada 18 Juli 2018 dan sempat berhenti beroperasi karena masalah dalam pembangunan.
“Alasan mengapa saya mengambil program kampus mengajar di Batam karena saya ingin kembali ke rumah asal saya yaitu Batam dengan bertemu dengan kedua orang tua saya,” kata Eiko.
Dalam proses menjalani program mahasiswa mengajar ini Eiko mengaku menghadapi banyak tantangan, namun di sisi lain, program ini berhasil membawa dampak positif bagi sekolah yang masih dalam tahap perkembangan ini.
Eiko menjelaskan bahwa SMP Negeri 59 Batam memiliki keterbatasan fasilitas dengan hanya empat ruang kelas untuk lebih dari 400 siswa, menyebabkan pembelajaran dilakukan dalam tiga shift dari pukul 07.30 hingga 17.00. “Kami kesulitan dalam menyusun program kerja karena terbatasnya fasilitas dan waktu. Sekolah ini juga tidak memiliki lab komputer, lab IPA, kantin yang layak, atau mushola bahkan,” ujar Eiko.
Melihat persoalan ini, tim Kampus Mengajar merancang dan melaksanakan berbagai program kerja, termasuk pembuatan pojok baca di setiap kelas, revitalisasi mading, pembuatan slogan literasi, dan pengadaan Festival Lit-Num untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Selain itu, mereka juga memperkenalkan teknologi melalui ekstrakurikuler buletin dan pembuatan absensi berbasis QR Code.
“Seluruh program kerja yang telah direncanakan terlaksana dengan baik dan sesuai dengan rencana awal, meskipun terkendala waktu pengerjaan karena sekolah memiliki tiga shift pembelajaran. Salah satu program unggulan kami adalah Festival Lit-Num yang bertujuan meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa,” jelas mahasiswa Filkom UB ini.
Program yang diberikan oleh tim Kampus Mengajar ternyata mendapat kesan positif dari para siswa yang metode pembelajaran yang diberikan oleh tim Kampus Mengajar sangat menarik dan menyenangkan.
Tim Kampus Mengajar menggunakan metode ice breaking yang ternyata ampuh untuk menarik minat belajar peserta didik.
“Kami menggunakan media belajar berbasis gamifikasi dan dalam proses pembelajaran peserta didik bukan hanya sekedar menghafal materi, namun harus paham dengan didukung media ajar yang sesuai. Contohnya menerapkan metode ice breaking dengan memanfaatkan word wall di website. Kami juga menerapkan metode tiruan sebuah poster menggunakan Canva dan anak diminta untuk mencari sendiri elemen di Canva tersebut. Siapa yang paling persis menirukan dan paling cepat menyelesaikannya akan dapat hadiah,” kata Eiko.
Kendati menghadapi berbagai kesulitan, feedback dari sekolah sangat positif. “Sekolah merasa sangat senang dan terbantu dalam banyak hal. Banyak pendidik yang awalnya pesimis, namun dengan adanya tim Kampus Mengajar, mereka merasa lebih terbantu baik dalam hal mengajar di kelas, membantu kegiatan administrasi, maupun dalam membuat acara sekolah,” ceritanya.
Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk memberikan pengalaman mengajar langsung kepada mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia. Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam pengembangan kompetensi mengajar, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah yang membutuhkan
Pengalaman mengikuti program Kampus Mengajar memberikan kesan mendalam bagi Eiko. Ia berharap program kerja yang telah dijalankan dapat membawa kenangan bermakna dan manfaat bagi tenaga pendidik dan peserta didik di SMP Negeri 59 Batam. “Mudah-mudahan program Kampus Mengajar dapat terus terlaksana kedepannya untuk menciptakan pendidikan Indonesia yang lebih baik,” tutup Eiko.(din)