Kanal24, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan Golden Visa Indonesia di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Program ini bertujuan untuk mengundang warga dunia berinvestasi dan berkarya di Indonesia.
Golden Visa adalah keistimewaan yang diberikan kepada warga negara asing berupa visa tinggal terbatas dalam jangka waktu tertentu jika mereka bersedia menanamkan modalnya di Indonesia.
Presiden Jokowi menyampaikan optimismenya mengenai potensi besar Indonesia sebagai tujuan investasi global. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas politik, bonus demografi, dan sumber daya alam yang melimpah menjadikan Indonesia sangat menjanjikan bagi investor dan talenta global.
Dalam pidatonya, Presiden menekankan pentingnya efek multiplikasi dari program ini, seperti peningkatan modal, kesempatan kerja, transfer teknologi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Jokowi juga berharap bahwa fasilitas ini akan menarik lebih banyak pelaku investasi dan talenta global berkualitas.
“Semua itu akan memberi multiplayer effect besar buat negara, mulai dari capital gain, kesempatan kerja, transfer teknologi, peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia), dan lain-lain,” ungkap Presiden (25/7/2024).
Presiden juga menegaskan bahwa Golden Visa harus diberikan hanya kepada “good quality travelers,” dengan seleksi ketat untuk memastikan kontribusi positif dan mencegah potensi ancaman terhadap keamanan negara. Sosialisasi masif tentang Golden Visa juga ditekankan agar lebih banyak investor dan talenta global tertarik.
“Tapi ingat hanya untuk good quality travelers sehingga harus benar-benar selektif, benar-benar diseleksi, harus benar-benar dilihat kontribusinya, jangan sampai justru meloloskan orang-orang yang membahayakan keamanan negara, meloloskan orang-orang yang tidak memberi manfaat secara nasional,” tegas Presiden.
Dalam acara tersebut, Presiden secara simbolis menyerahkan Golden Visa kepada pelatih Tim Nasional Indonesia, Shin Tae Yong, sebagai apresiasi atas jasanya membawa prestasi bagi Timnas. Turut hadir dalam acara tersebut adalah para menteri, duta besar, dan perwakilan negara sahabat.
Namun, beberapa pengamat ekonomi meragukan efektivitas kebijakan ini mengingat masalah kepastian hukum, praktik korupsi, dan prosedur perizinan yang masih buruk di Indonesia. Mereka berpendapat bahwa tanpa perbaikan mendasar pada aspek-aspek tersebut, minat terhadap Golden Visa mungkin tidak akan tinggi.
Sementara itu Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, menyebut sejumlah nama tokoh terkenal dunia, seperti pendiri OpenAI Sam Altman dan Presiden Direktur Boeing Indonesia Penny Burtt, telah mengajukan Golden Visa. Pemerintah menargetkan 10.000 warga negara asing untuk masuk dalam program ini, dengan negara-negara sasaran seperti Singapura, Jepang, China, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Pemerintah akan melakukan evaluasi rutin per tiga bulan untuk memastikan hanya warga negara asing yang memenuhi syarat yang dapat mempertahankan keistimewaan Golden Visa. Jika tidak memenuhi syarat, fasilitas tersebut akan dicabut.(din)