KANAL24, Semarang – Mendengar orang bertutur dengan Bahasa Ngapak atau Bahasa Jawa dialek Banyumasan dan sekitarnya, mungkin akan menganggap lucu. Bagi yang penasaran pun, bertutur dengan menggunakan dialek bahasa yang merupakan Bahasa Jawa kuno itu, sebenarnya tidak mudah.
Hal itu diakui Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat didaulat membaca berita Bahasa Jawa dengan dialek Ngapak dalam rangka Memperingati Hari Penyiaran Nasional ke-86, Rabu (19/6/2019) di Studio Mini Kantor Gubernur.
Apalagi, membaca berita secara live, baru menjadi pengalaman pertamanya. “Ternyata, menjadi pembawa acara di depan kamera, membaca berita dengan Bahasa Jawa (ngapak) itu sulite pol (sulit sekali),” ujar Wagub Taj Yasin setelah siaran.
Siaran berita berbahasa Ngapak tersebut, menurutnya, menunjukkan bahwa Jawa Tengah kaya ragam Bahasa Jawa dan dialektikanya. Dia berharap, melalui kekayaan ragam bahasa yang disiarkan media massa, akan menjadi sarana pemersatu masyarakat. Sebab, media penyiaran akan memberikan pemahaman mengenai makna bahasa.
“Begitu banyak ragam Bahasa Jawa dan dialektikanya sehingga saya berharap bisa menyatukan Jawa Tengah. Jika warga Jawa Tengah dari Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto bertandang ke Jawa Tengah bagian timur, bisa saling memahami. Tidak ada komunikasi yang menyakiti perasaan,” paparnya seperti dilansir dari humas Jateng.
Sulitnya membawakan berita dengan Bahasa Ngapak juga dirasakan presenter MTA TV Bilal Suradi. Dia bahkan sudah berlatih sehari sebelumnya, agar saat membawakan berita berbahasa Ngapak artikulasinya jelas dan dialeknya tidak salah. “Kalau melihat siaran Bahasa Ngapak sepertinya mudah. Tapi membawakan sendiri ternyata sulit. Saya baru pertama kali,” katanya
Ditambahkan, pihaknya mengapresiasi kegiatan siaran berbahasa Ngapak dari KPID Jateng ini. Namun dia berharap, ke depan ragam Bahasa Jawa yang lain bisa diakomodir. Sehingga, bisa menunjukkan kepada masyarakat luas, bahwa Jateng kaya dengan ragam dialek Bahasa Jawa.
Wakil Ketua KPID Jateng Asep Cuwantoro mengemukakan, bahasa Ngapak dipilih untuk siaran berita karena ingin memperkenalkan Bahasa Ngapak di tingkat nasional bahkan internasional. Apalagi, bahasa ini sebenarnya disukai masyarakat.
Pihaknya mencontohkan, program siaran tiga bocah ngapak yang selalu mendapatkan jutaan subscriber ketika diunggah di youtube. Ada pula artis yang menjual dirinya dengan Bahasa Ngapak. Seperti Parto Patrio, Cici Tegal dan Kartika Putri. “Yang seperti ini akan kita angkat terus. Kita membudayakan lokalitas yang bisa mempersatukan dan merekatkan masyarakat,” tutupnya. (sdk).