Kanal24, Malang, – Universitas Brawijaya (UB) mengambil langkah untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan mahasiswa baru peserta Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Raja Brawijaya 2024. Untuk itu, UB telah menyiapkan Tim Medis yang akan siaga selama pelaksanaan kegiatan ini, guna memberikan pertolongan medis bagi peserta yang membutuhkan.
Koordinator Tim Medis PKKMB Raja Brawijaya 2024, Dr. dr. Shahdevi Nandar Kurniawan, Sp.S(K), mengungkapkan bahwa persiapan tim medis ini sudah dilakukan secara matang sejak dua bulan sebelum acara dimulai.
“Kami telah merencanakan dengan cermat cara kerja tim medis ini dan melakukan beberapa kali koordinasi sebelum hari H,” jelas dr. Shahdevi (12/8/2024).
Pada hari pelaksanaan, tim medis UB bergerak secara penuh dengan mendirikan delapan posko kesehatan, termasuk satu rumah sakit lapangan yang siap menangani kasus-kasus darurat. Selain itu, terdapat posko bayangan yang tersebar di berbagai titik strategis di lingkungan kampus.
“Di setiap posko, kami menyediakan satu dokter dan dua perawat, serta didukung oleh unsur mahasiswa dari berbagai fakultas,” tambahnya.
Tim medis ini terdiri dari 25 anggota Lakesma dari Fakultas Kedokteran, 25 anggota IRT dari Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), 30 anggota dari lembaga KSR, dan sekitar 30 anggota dari panitia pusat, sehingga total ada sekitar 120 personel kesehatan yang dikerahkan.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran UB ini juga menjelaskan bahwa pada hari pelaksanaan, lima posko utama dibuka di beberapa lokasi, yaitu di Fakultas Kedokteran (FK), Direktorat Pengembangan Karier dan Alumni (DPKA), Perpustakaan Pusat, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
“Dari pantauan kami, jumlah mahasiswa yang membutuhkan pertolongan kesehatan diperkirakan sekitar 2% hingga 5% dari total peserta. Sampai saat ini, kami dapat mengatasi semua kasus dengan baik tanpa kendala berarti,” jelasnya.
Untuk menambah kesiapsiagaan, UB juga menurunkan tiga unit ambulans yang bekerja sama dengan Layanan Sosial Universitas Brawijaya (LSUB), Fakultas Kedokteran UB, dan Klinik UB. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa segala kebutuhan medis dapat ditangani dengan cepat dan efisien.
Dalam observasinya, dr. Shahdevi mengungkapkan bahwa sebagian besar keluhan kesehatan yang dialami mahasiswa baru berkaitan dengan masalah pencernaan, terutama maag, yang disebabkan oleh kebiasaan melewatkan makan pagi.
“Kebanyakan yang sakit itu lupa makan karena datangnya pagi-pagi, sehingga merasa lemas. Kasus maag memang paling banyak ditemukan,” katanya.
Ia juga memberikan beberapa saran penting bagi mahasiswa baru untuk menjaga kesehatan selama PKKMB. “Sebelum berangkat ke kampus, pastikan untuk mengisi perut terlebih dahulu, baik dengan roti atau susu, agar tubuh lebih fit. Jangan lupa untuk cukup beristirahat, karena itu sangat penting,” ujarnya.
Harapannya, dengan persiapan matang dari tim medis ini, PKKMB Raja Brawijaya 2024 dapat berjalan dengan lancar tanpa kasus kesehatan yang serius. “Kami berharap semua berjalan lancar, tidak ada kendala berarti, dan seluruh kasus kesehatan yang muncul dapat kami atasi dengan baik,” pungkas dr. Shahdevi.(din)