Kanal24, Malang – Dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Brawijaya (UB) Tahun Akademik 2024/2025 yang digelar pada Kamis (15/08/2024), Dekan FKG UB, Dr. Nur Permatasari, drg., MS., menyampaikan pandangan tentang pentingnya integrasi teknologi dalam pendidikan kedokteran gigi.
Di hadapan para mahasiswa baru, Dr. Nur menekankan bahwa di tengah pesatnya perkembangan teknologi medis, FKG UB berkomitmen untuk menghadapi tantangan tersebut dengan merancang kurikulum yang tidak hanya mengikuti tren teknologi terkini tetapi juga memperkuat kompetensi mahasiswa. “Kami ingin memastikan bahwa lulusan kami tidak hanya siap menghadapi dunia kerja, tetapi juga mampu menjadi pelopor inovasi di bidang kedokteran gigi,” ujarnya.
Komitmen ini, lanjut Dr. Nur, adalah bagian dari upaya FKG UB untuk selalu berada di garis depan dalam pendidikan kedokteran gigi, dengan memadukan teknologi canggih dan pengajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan praktis mahasiswa. Ini sejalan dengan visi UB untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga berdaya saing di era digital.
Dr. Nur menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi, khususnya dalam bidang material kedokteran gigi. “Teknologi dalam bidang kedokteran berkembang pesat, tidak hanya dari sisi pelayanan medis tetapi juga dari material yang digunakan. Saat ini, material kedokteran gigi yang sedang dikembangkan mencakup bahan-bahan baru yang lebih efisien dan aman. Oleh karena itu, kami telah memasukkan perkembangan ini ke dalam kurikulum untuk memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan teknologi tersebut dalam praktik,” ujarnya.
FKG UB telah melakukan berbagai inisiatif untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam program akademisnya. Salah satunya adalah melalui kolaborasi dengan berbagai institusi dan laboratorium, termasuk Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dalam kolaborasi ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk ikut serta dalam proyek-proyek penelitian yang dipimpin oleh dosen, yang memungkinkan mereka untuk terlibat langsung dalam pengembangan teknologi baru.
“Kami memiliki program yang memungkinkan mahasiswa untuk bergabung dengan proyek dosen, seperti yang baru-baru ini dilakukan. Mahasiswa dapat mengikuti penelitian mengenai material baru yang digunakan dalam kedokteran gigi, bekerja sama dengan BPPT, dan bahkan diajak untuk ikut serta dalam kegiatan di luar kampus untuk memperluas pengalaman mereka,” tambah Dr. Nur.
Di sisi lain, tantangan yang dihadapi oleh FKG UB tidak hanya terbatas pada pengembangan teknologi, tetapi juga pada penyediaan fasilitas penelitian yang memadai. Meskipun masih merintis, FKG UB terus berupaya untuk meningkatkan kapasitasnya dengan bekerja sama dengan lembaga-lembaga penelitian yang lebih mapan.
“Mengingat kita masih dalam tahap pengembangan, fasilitas penelitian kami memang masih terbatas. Namun, kami terus berkolaborasi dengan berbagai lembaga untuk meningkatkan kemampuan ini, sehingga mahasiswa kami dapat terlibat dalam penelitian yang lebih mendalam dan berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan,” jelasnya.
Selain aspek teknologi, FKG UB juga fokus pada pencapaian profil lulusan yang telah ditetapkan. Mahasiswa yang lulus dari FKG UB diharapkan memiliki kompetensi yang mencakup delapan profil utama yang telah diterjemahkan dalam kurikulum. Dr. Nur menekankan pentingnya konsep “Long Life Learning,” di mana mahasiswa tidak hanya belajar selama masa studi di kampus, tetapi juga harus terus mengembangkan diri mereka setelah lulus.
“Kurikulum kami dirancang agar mahasiswa dapat mencapai profil yang telah ditetapkan, yaitu menjadi dokter gigi yang kompeten dengan delapan profil utama. Namun, yang lebih penting adalah mereka harus memiliki dasar yang kuat untuk terus belajar dan berkembang sepanjang hidup mereka. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mencetak dokter gigi yang siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya.
PKKMB FKG UB 2024/2025 tidak hanya menjadi ajang pengenalan kampus bagi mahasiswa baru, tetapi juga sebagai momentum untuk menegaskan kembali komitmen FKG UB dalam mencetak lulusan yang kompeten dan adaptif terhadap perubahan zaman. Dengan kurikulum yang terus diperbarui dan didukung oleh teknologi terkini, FKG UB berupaya untuk memberikan pendidikan terbaik bagi calon dokter gigi Indonesia. (nid/una)