Kanal24, Jakarta – Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung hilirisasi industri nasional, sebuah langkah strategis yang selaras dengan visi pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri. Sebagai salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia, Bank Mandiri memanfaatkan posisinya untuk berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan sektor industri hilir melalui penyaluran kredit yang terfokus pada sektor manufaktur.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Teuku Ali Usman, menjelaskan bahwa sektor hilirisasi atau pengolahan memiliki prospek bisnis yang sangat positif di masa mendatang. “Sektor ini tidak hanya berperan dalam meningkatkan daya saing produk lokal, tetapi juga membuka peluang investasi yang lebih besar dan menciptakan lapangan kerja baru,” ungkap Ali dalam keterangan resminya, Rabu (21/8/2024).
Hingga Juni 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor manufaktur sebesar Rp 177,37 triliun. Jumlah ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 15,66% secara year on year (YoY). Pertumbuhan ini menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap sektor manufaktur yang merupakan tulang punggung hilirisasi industri nasional. “Penyaluran kredit ini tidak hanya meningkat secara signifikan, tetapi juga dilakukan dengan menjaga kualitas kredit yang optimal, sebuah indikasi bahwa Bank Mandiri menerapkan prinsip kehati-hatian dalam ekspansinya,” tambah Ali.
Ali juga mengungkapkan bahwa sub sektor yang paling banyak menerima kredit dari Bank Mandiri adalah industri makanan dan minuman, industri dan perdagangan besar logam, industri pupuk dan obat hama, industri pulp & paper, serta industri kimia. Sub sektor ini dipilih karena memiliki potensi besar dalam mendorong hilirisasi, terutama dengan meningkatnya kebutuhan pasar terhadap produk olahan berkualitas tinggi.
Melihat tren positif ini, Bank Mandiri berencana untuk terus melanjutkan strategi penyaluran kredit ke sektor manufaktur hingga akhir tahun 2024. Bank Mandiri menargetkan untuk meningkatkan dominasi di bisnis nasabah principal (wholesale) melalui pendekatan ecosystem driven growth serta fokus pada sektor unggulan di berbagai wilayah. “Kami percaya bahwa dengan terus mendorong kredit ke sektor-sektor strategis ini, Bank Mandiri dapat berkontribusi lebih besar dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berbasis kerakyatan,” jelas Ali.
Bank berkode emiten BMRI ini juga optimis dapat mencapai target pertumbuhan kredit di kisaran 16%-18% hingga akhir tahun. Pertumbuhan ini akan dicapai dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, yang selama ini menjadi landasan utama Bank Mandiri dalam menjalankan bisnisnya. “Kami berkomitmen untuk tidak hanya mengejar pertumbuhan semata, tetapi juga menjaga kualitas kredit pada level yang optimal untuk memastikan stabilitas dan keberlanjutan usaha,” tegas Ali.
Dengan strategi yang solid dan implementasi yang konsisten, Bank Mandiri tidak hanya memperkuat posisinya sebagai agen pembangunan nasional tetapi juga sebagai institusi keuangan yang mampu merespons kebutuhan pasar dengan cepat dan tepat. Bank Mandiri yakin, langkah ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam mendorong hilirisasi industri yang menjadi prioritas pemerintah saat ini.