KANAL24, Jakarta – Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang Mei 2019 mencapai 1,25 juta orang, turun sebesar 3,19 persen dibandingkan April 2019 ( month-to-month ) yang mencapai 1,29 juta orang. Namun secara tahunan ( year-on-year ) melonjak 1,10 persen sebesar 1,14 juta wisman.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mengatakan kedatangan wisman pada periode tersebut didominasi dengan moda transportasi udara sebesar 57 persen atau setara 713,9 ribu wisman. Sedangkan melalui jalur laut 27 persen atau 337,4 ribu dan dari jalur darat 16 persen atau 205 ribu wisman.
“Wisman pada Mei 2019 terjadi penurunan karena pada periode itu ada momen Ramadhan hampir full , jadi dibandingkan bulan sebelumnya turun 3,19 persen,” kata Suhariyanto, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2019).
Lima negara asal wisman yang mendominasi yaitu Malaysia, China, Singapura, Australia dan Timor Leste. Selama kurun waktu Mei 2019 kunjungan wisman asal Malaysia mencapai 252.753 orang atau 20,12 persen dari total kunjungan. Sementara China sebesar 165.074 wisman atau setara 13,14 persen, kemudian dari Singapura 136.346 wisman atau 10,85 persen.
Secara kumulatif, sejak awal tahun hingga Mei 2019, total kunjungan wisman mencapai 6,37 juta orang. Jumlah ini meningkat 2,70 persen dari periode yang sama tahun lalu, yakni 6,20 juta wisman. Dia berharap ke depan jumlah wisman semakin meningkat dengan banyaknya destinasi wisata dan berbagai terobosan untuk menarik wisatawan.
“Dibandingkan 2018, jumlah wisman ini naik sebesar 2,70 persen. Kaukus pariwisata sudah membuat berbagai kebijakan untuk meningkatkan wisman sebab potensi wisata nasional cukup bagus. Mudah-mudahan wisman akan semakin meningkat,” ucapnya.
Adanya penurunan kedatangan wisman ke Indonesia berpengaruh pada tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang. Pada Mei 2019, TPK mengalami penurunan 10,37 poin dari 53,90 menjadi 43,53 (m-t-m). Sementara secara tahunan TPK turun 10,33 poin.
“TPK turun lumayan drastis secara bulanan, secara tahunan juga turun agak curam. Ini perlu menjadi perhatian, di satu sisi karena ada Ramadhan dan di satu sisi, Mei itu adalah masalah soal tiket pesawat,” kata dia. (sdk).