KANAL24, Malang – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari yang akan di kembangkan oleh Pemkab Malang seluas 120,3 Ha di Desa Purwosari Singosari di harapkan dapat memacu perkembangan dan pertumbuhan industri kreatif serta pariwisata di malang raya.
Untuk itu Pemkab Malang terutama Bappeda akan melakukan perencanaan yang matang, detil dan komprehensif dalam penataan KEK Singosari. Haltersebut di sampaikan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Malang Ir. Tomie Herawanto, MP dalam Kuliah Tamu dan MOU antara Bappeda Kabupaten Malang dengan Pasca Sarjana UB Rabu (3/7/2019).
Menurut Tomie KEK Singosari akan terdiri dari kawasan pariwisata, teknologi, industri kreatif yang merupakan ujung tombak dari perekonomian di masa depan. Untuk itu pihaknya menggandeng Pascasarjana UB dalam hal perencanaan agar hasilnya bagus.
“Tadi kan sudah diteken MoU nya, jadi turunan dari itu nanti pihak UB khususnya pasca bisa bekerja sama, supaya nanti regulasi yg dihasilkan bisa lebih baik,” kata Tomie.
Apalagi lanjut Tomie KEK ini merupakan yang pertama di Jatim dan bisa menjadi awal bagi munculnya KEK di daerah lain sehingga peran perguruan tinggi sebagai salah satu mitra sangat diperlukan.
Kerja sama yang dimaksud Tomi adalah kerja sama bidang kebijakan perencanaan. Nantinya UB diharapkan bisa membantu dalam hal penelitian dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Universitas.
“Kami kan memiliki background akademis, jadi nanti kami melakukan penelitian, pengabdian masyarakat , kemudian kerja sama dari sisi keilmuan, sehingga nantinya KEK di kab.malang Ini dapat menjadi starting point bagi bappeda di jatim untuk membuat KEK yg baru,” kata Indah Yanti, S.Si.,M.Si ketua pelaksana kuliah tamu.
Acara kuliah tamu ini selain di hadiri oleh Bappeda Kabupaten Malang dan Pascasarjana UB juga di hadiri oleh utusan Bappeda berbagai kabupaten kota di Jatim serta konsultan dari Asian Development Bank (ADB) Hadi Prayitno selaku pembicara kuliah tamu. (sdk)