Kanal24, Malang – Program Studi Pendidikan Profesi Arsitek, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB), mengukuhkan angkatan pertama profesi arsitek untuk Tahun Akademik 2023/2024 pada Jumat (30/08/2024).
Acara yang diselenggarakan di UB ini menandai tonggak penting dalam upaya Universitas Brawijaya untuk memperkuat pendidikan profesi di bidang arsitektur dan memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang.
Prof. Ir. Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini.
“Kami sangat bersyukur karena kami telah berhasil menghasilkan lulusan profesi arsitek. Ini adalah bagian dari melengkapi kompetensi mahasiswa kami dari program sarjana. Dengan adanya program profesi arsitek ini, lulusan dari program sarjana telah memiliki kompetensi minimal dan dasar yang diperlukan untuk terjun ke masyarakat dengan lebih baik,” tutur Prof. Hadi.
Ia menambahkan bahwa dengan gelar profesi arsitek, para lulusan akan memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA) yang memungkinkan mereka untuk berpraktik secara resmi sebagai arsitek di Indonesia.
“Anak-anak kita sekarang sudah siap menjalankan kegiatan keprofesiannya sebagai seorang arsitek,” lanjutnya.
Prof. Hadi juga menyoroti bagaimana program ini dirancang untuk mempersiapkan lulusan yang siap menghadapi kebutuhan industri. “Fakultas Teknik Universitas Brawijaya sangat fokus dalam menghasilkan insinyur dan arsitek yang dibutuhkan, baik di level regional, nasional, maupun internasional. Kebutuhan akan insinyur dan arsitek ini sangat luas, dan saat ini, Indonesia masih kekurangan tenaga profesional di bidang ini,” jelasnya.
Menurut Prof. Hadi, rasio antara jumlah tenaga profesional dengan kebutuhan industri masih belum seimbang, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Oleh karena itu, Universitas Brawijaya melihat ini sebagai kesempatan dan tantangan untuk terus meningkatkan jumlah lulusan yang kompeten dan siap bekerja di bidang arsitektur.
“Ini adalah kebanggaan bagi kami, karena program ini tidak hanya melengkapi kompetensi mahasiswa kami, tetapi juga berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan tenaga arsitek di Indonesia. Target utama kami adalah memastikan lulusan memiliki kompetensi yang kuat sebagai arsitek dan mampu menyelesaikan berbagai masalah di masyarakat,” tuturnya.
Prof. Hadi mengungkapkan harapannya agar program ini dapat terus berkembang dan mencetak lebih banyak arsitek profesional di masa depan. “Saat ini, kita baru meluluskan 16 arsitek di angkatan pertama. Di tahun kedua, kita berharap bisa meluluskan 28 arsitek. Kami berencana untuk terus meningkatkan jumlah ini, karena kebutuhan akan arsitek masih sangat besar,” katanya.
Ia menegaskan bahwa Universitas Brawijaya akan terus berkomitmen untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui pendidikan profesi yang berkualitas. “Sebagai pencetak tenaga profesional yang akan berperan dalam pembangunan infrastruktur dan penyelesaian berbagai masalah masyarakat, kami bertekad untuk terus memberikan yang terbaik,” pungkas Prof. Hadi.
Dengan pengukuhan angkatan pertama ini, Program Studi Pendidikan Profesi Arsitek Universitas Brawijaya menunjukkan keseriusannya dalam mencetak arsitek yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga siap menghadapi tantangan industri dan berkontribusi bagi masyarakat. (nid/una)