KANAL24, Jakarta – Pertamina resmi mengambil alih 100 persen pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Raja/Pendopo yang sebelumnya dioperasikan oleh Joint Operating Body Pertamina Golden Spike Indonesia Ltd.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Meidawati dalam keterangan resminya mengatakan siap mengelola WK Raja/Pendopo melalui unit usahanya, PHE Raja Tempirai. Seremoni Alih Kelola dilaksanakan di Air Itam Productions Facilities yang berada di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Sumatera Selatan, Sabtu (6/7/2019).
“Dengan sumber daya manusia yang kami miliki serta dukungan para stakeholders , kami yakin pengelolaan WK Raja/Pendopo ini akan berdampak positif dalam mendukung ketahanan energi nasional,” kata Meidawati.
Sementara itu Kepala Divisi Operasi Produksi SKK Migas, Ngatijan, mengaku optimistis bahwa PHE Raja Tempirai akan mampu mengelola WK Raja / Pendopo dengan lebih progresif. Luas WK Raja/Pendopo saat ini sebesar 531,28 km2, memiliki total 30 sumur, 12 sumur produksi, 3 sumur injeksi,15 sumur non produksi.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan Production Sharing Contract (PSC) WK Raja/Pendopo berakhir pada 5 Juli 2019 jam 24.00 WIB.
Pengelolaan selanjutnya akan menggunakan PSC dengan skema bagi hasil gross split oleh operator PHE Raja.
“Kami percaya PHE Raja Tempirai sudah menyiapkan strategi untuk mengoptimalkan produksi maupun melakukan eksplorasi cadangan migas sesuai Komitmen Kerja Pasti (KKP), dimana selama 2 tahun pertama akan melakukan studi GGRP , dan di tahun selanjutnya akan dilakukan pengeboran eksplorasi dan pengeboran eksploitasi,” ujar Ngatijan. (sdk).